KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar pemerintah Selasa (28/2). Total penawaran yang masuk pada lelang SUN kali ini mencapai Rp 45,97 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibanding hasil lelang SUN dua pekan sebelumnya dengan total penawaran yang masuk senilai Rp 55,98 triliun. Meski begitu, minat investor masih solid karena total penawaran yang masuk mencapai dua kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan menilai, hal ini didorong sikap optimistis investor atas menguatnya perekonomian Indonesia untuk tahun 2022 sebesar 5,31% (yoy) yang meningkat jauh dari tahun sebelumnya sebesar 3,70% (yoy). “Didukung kinerja positif APBN, termasuk pertumbuhan penerimaan pajak yang solid, serta meningkatnya likuiditas perekonomian nasional untuk periode sampai dengan akhir Januari 2023,” jelasnya pada Kontan.co.id. Selain itu,
inflow investor asing pada lelang SUN juga terus berlanjut yang ditandai dengan
incoming bids sebesar Rp 6,79 triliun, naik dari Rp 6,55 triliun pada lelang sebelumnya.
Baca Juga: Seri FF096 Diserbu Investor Pada Lelang SUN Selasa (28/2), Ini Sebabnya Ridwan mencermati jumlah
incoming bids dari investor asing tersebut mayoritas pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun yaitu Rp 5,1 triliun atau 75,11% dari total
incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,9 triliun atau 14,5% dari total
awarded bids. Sementara
demand investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah
incoming bids dan
awarded bids sebesar 55,87% dari total
incoming bids dan 62,0% dari total
awarded bids.
Incoming bids dan
awarded bids terbesar adalah pada tenor 10 tahun yaitu Rp 15,21 triliun atau 33,1% dari total
incoming bids dan Rp 8,25 triliun atau 41,0% dari total
awarded bids. Menurut Ridwan, Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN hari ini bergerak naik sebesar 5 hingga 18 bps dibandingkan dengan level WAY lelang sebelumnya dengan kenaikan terbesar pada seri SUN tenor 5 tahun yaitu sebesar 18 bps. “Kenaikan tersebut dipengaruhi
priced-in dari investor atas rilis data ekonomi Amerika Serikat yang mendukung potensi kenaikan Fed Fund Rate pada FOMC meeting berikutnya,” jelasnya.
Pada lelang SUN hari ini pemerintah memenangkan permintaan sebesar Rp 20 triliun dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, positifnya kinerja APBN per akhir Januari 2023, dan kondisi kas negara terkini.
Baca Juga: Utang Pemerintah Per Januari 2023 Naik Lagi, Kini Tembus Rp 7.754,98 Triliun Sebagai informasi, sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto