KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan pemberian subsidi listrik belum tepat sasaran. Untuk itu otoritas fiskal akan mengatur strategi agar masyarakat miskin sebagai sasaran utama, dapat benar-benar memanfaatkannya. Adapun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 pemerintah menganggarkan subsidi listrik sebesar Rp 53,58 triliun. Angka tersebut lebih rendah 12,3% dari realisasi pada tahun 2020 yang mencapai Rp 61,10 triliun. Data Kemenkeu menunjukkan, komposisi penerima manfaat subsidi listrik pada tahun 2020 terbagi menjadi dua bagian. Pertama, sebesar Rp 38,8 triliun dimanfaatkan oleh rumah tangga. Kedua, sebanyak Rp 17,9 triliun merupakan kompensasi industri besar, bisnis besar, dan rumah tangga mampu.
Kemenkeu sebut pemberian subsidi listrik belum tepat sasaran
KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan pemberian subsidi listrik belum tepat sasaran. Untuk itu otoritas fiskal akan mengatur strategi agar masyarakat miskin sebagai sasaran utama, dapat benar-benar memanfaatkannya. Adapun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 pemerintah menganggarkan subsidi listrik sebesar Rp 53,58 triliun. Angka tersebut lebih rendah 12,3% dari realisasi pada tahun 2020 yang mencapai Rp 61,10 triliun. Data Kemenkeu menunjukkan, komposisi penerima manfaat subsidi listrik pada tahun 2020 terbagi menjadi dua bagian. Pertama, sebesar Rp 38,8 triliun dimanfaatkan oleh rumah tangga. Kedua, sebanyak Rp 17,9 triliun merupakan kompensasi industri besar, bisnis besar, dan rumah tangga mampu.