KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran subsidi telah mencapai Rp 47,4 triliun hingga akhir April 2025. Realisasi ini menurun 8,6% secara tahunan jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp 51,8 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan, total penggunaan subsidi energi sebanyak 6,48 juta kiloliter atau naik 2,3% dari periode sama tahun lalu sebanyak 6,32 jutakiloliter.

Perinciannya, belanja subsidi energi tersebut bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 4,35 juta kiloliter atau naik 1,6% dari periode sama tahun lalu. 

Bank DBS Indonesia Ungkap Alasan Pentingnya Berinvestasi di Tengah Ketidakpastian

Baca Juga: Hingga 21 Mei 2025, Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Baru Cair Rp 3 Triliun

Kemudian, LPG 3 Kg realisasinya mencapai 2,07 juta kilogram (kg), dan tumbuh 3,8% dari periode sama tahun lalu. Terakhir, subsidi listrik mencapai 42,0 juta pelanggan atau meningkat 4,2% dari periode sama tahun lalu.

"Sebenarnya pemanfaatan dari subsidi ini bukan hanya yang sudah cair Tapi seluruh volume itu nantinya akan ditagihkan Mungkin belum semuanya ditagihkan," ungkap Suahasil dalam paparan realisasi APBNKiTA, Jumat (23/5).

Sementara itu, realisasi subsidi non energi di antanya terdiri dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 86,4 triliun atau meningkat 21,9% dengan debitur KUR berjumlah 4,3 juta orang atau turun 4,2%. Kemudian, realisasi subsidi pupuk telah mencapai 2,3 juta ton atau tumbuh 33,4%.

Baca Juga: Badan Gizi Nasional Teratas, Ini 10 Instansi dengan Pagu Anggaran Terbesar di 2026

"Penyaluran KUR, jadi yang sudah cair terlihat ada sedikit penurunan, tapi ketika kita lacak ini lebih karena adanya perubahan KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) untuk subsidi KUR Jadi ini masalah administrasi yang semoga bulan-bulan depan akan terkoreksi," ungkap Suahasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News