KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menyeimbangkan defisit neraca perdagangan dari Amerika Serikat AS ke Indonesia kisaran US$ 18 miliar hingga US$ 19 miliar, sebagai bentuk negosiasi dari kebijakan tarif resiprokal AS sebesar 32%. Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, untuk menutup defisit tersebut, dari realokasi impor energi dan agrikultur sudah cukup untuk menyeimbangkan defisit neraca perdagangan dengan AS. “Dari energi agrikultur aja sudah cukup untuk tutup defisitnya, udah ketutup dari (impor dari AS) energi dan agrikultur dari US$ 19 miliar itu, sudah ketutup 100%,” tutur Susi kepada awak media, Selasa (29/4).
Kemenko Perekonomian Penyeimbang Defisit Perdagangan AS Cukup Impor Energi&Agrikultur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menyeimbangkan defisit neraca perdagangan dari Amerika Serikat AS ke Indonesia kisaran US$ 18 miliar hingga US$ 19 miliar, sebagai bentuk negosiasi dari kebijakan tarif resiprokal AS sebesar 32%. Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, untuk menutup defisit tersebut, dari realokasi impor energi dan agrikultur sudah cukup untuk menyeimbangkan defisit neraca perdagangan dengan AS. “Dari energi agrikultur aja sudah cukup untuk tutup defisitnya, udah ketutup dari (impor dari AS) energi dan agrikultur dari US$ 19 miliar itu, sudah ketutup 100%,” tutur Susi kepada awak media, Selasa (29/4).