Jakarta, Petak umpet, kelereng, egrang, lompat tali, layangan, gelasing, gatrik, pletekon, rangku alu, engklek dan meriam bambu merupakan beberapa permainan rakyat dari 2600 permainan tradisional Indonesia yang biasanya sering dimainkan anak-anak sebelum munculnya era internet dan ponsel pintar. Sayangnya generasi bangsa sekarang lebih tertarik bermain melalui dunia virtual yang terkoneksi lewat internet. Permainan rakyat dan olahraga tradisional perlu diperkenalkan kembali secara masif kepada masyarakat luas, upaya ini dilakukan sebagai Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan bertujuan salah satunya untuk membangun karakter bangsa (sebagaimana amanat UU No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan). “Saat ini kami masih berkoordinasi terkait berbagai kebijakan agar permainan rakyat sebagai salah satu objek pemajuan kebudayaan kembali jaya dan mampu diubah jadi soft power bangsa ini,” kata Asisten Deputi Nilai dan Kreativitas Budaya, Kemenko PMK, Alfredo Sani, usai pimpin rapat koordinasi Pembangunan Karakter Melalui Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan di Jakarta, Selasa (13/11).
Kemenko PMK Bangkitkan Permainan Rakyat Jadi Cara Pembangunan Karakter Bangsa
Jakarta, Petak umpet, kelereng, egrang, lompat tali, layangan, gelasing, gatrik, pletekon, rangku alu, engklek dan meriam bambu merupakan beberapa permainan rakyat dari 2600 permainan tradisional Indonesia yang biasanya sering dimainkan anak-anak sebelum munculnya era internet dan ponsel pintar. Sayangnya generasi bangsa sekarang lebih tertarik bermain melalui dunia virtual yang terkoneksi lewat internet. Permainan rakyat dan olahraga tradisional perlu diperkenalkan kembali secara masif kepada masyarakat luas, upaya ini dilakukan sebagai Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan bertujuan salah satunya untuk membangun karakter bangsa (sebagaimana amanat UU No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan). “Saat ini kami masih berkoordinasi terkait berbagai kebijakan agar permainan rakyat sebagai salah satu objek pemajuan kebudayaan kembali jaya dan mampu diubah jadi soft power bangsa ini,” kata Asisten Deputi Nilai dan Kreativitas Budaya, Kemenko PMK, Alfredo Sani, usai pimpin rapat koordinasi Pembangunan Karakter Melalui Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan di Jakarta, Selasa (13/11).