KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan tahun ini dapat ada lima koperasi yang mampu melantai di bursa atau IPO. Saat ini sendiri sudah ada dua koperasi yang sudah melantai sejak 2003. Staf Khusus Menteri Koperasi Fiki Satari mengatakan targetkan minimal lima koperasi yang dapat mendampingi, identifikasi, pengecekan kesehatan keuangannya dan persiapan yang lain.
Baca Juga: Kementerian Koperasi minta satgas pengawas koperasi tegas ke koperasi abal-abal Dengan adanya hal tersebut dijelaskannya akan ada kepercayaan yang lebih bukan hanya koperasi IPO tapi persepsi publik berkenaan dengan koperasi semakin baik. "Kan sudah ada dua koperasi yang sudah IPO sejak 2003 melalui obligasi dari bisnisnya dan ada asosiasi koperasi besar dengan 35 anggota yang memiliki omzet sangat besar,” jelas Fiki saat acara Orientasi Jurnalis KUKM tahun 2020 dengan tema "Koperasi dan UMKM Penyelamat Ekonomi Indonesia" di auditorium Kemenkop dan UKM, Jumat (13/3). Bukan hanya itu Fiki juga menjelaskan untuk UKM sendiri Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menginginkan adanya satu
nation brand yang akan membawahi UKM-UKM jawara di Indonesia. "Di bursa efek sudah ada papan akselerasi dan sudah ada UKM dan listing, jadi ada papan utama, papan pengembangan, ada papan akselerasi, UKM masuk ke papan akselerasi," imbuh Fiki. Dengan adanya instrumen formal tersebut maka tugas pemerintah terutama Kemenkop dan UMM adalah menyiapkan UKM melantai di bursa. Oleh karenanya dilakukan pendampingan bagi UKM yang potensial melantai.
Baca Juga: Inilah kiat Kemkop UKM membenahi UMKM di segala sisi "Tapi itu UKM bukan sendiri-sendiri ya jadi ada di satu
nation brand. Jadi 2024 nanti kita mau ada nation brand yang berisi UKM kita. Kalau sudah jadi satu akan lebih mudah fasilitasi misal mau buka store di luar. Apa namanya lalu konsep bukan jadi ranah saya, tapi belum itu," terangnya. Perihal kapan national brand akan berjalan dan bagaimana konsepnya Fiki mengatakan bahwa perlu waktu panjang tak bisa ditargetkan rampung tahun ini.
Direktur Utama LLP KUKM Leonard Theosabrata menyebut akan ada perombakan gedung Smesco Indonesia supaya ramah untuk produk-produk koperasi dan UKM, dengan tema SPARC Program. Ini merupakan program komprehensif untuk lebih memajukan koperasi dan UKM. Bisnis yang dijalankan semuanya dengan sistem koperasi. "Kami sadar dengan anggarannya yang relatif tidak terlalu besar maka harus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun SMESCO. SPARC nantinya ada program edukatif, ada training hub, ada event, akan ada renovasi dari
commercial facilities dan lainnya," jelas Leo. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto