KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mengalami perlambatan di 2023, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melihat tak akan ada penurunan target KUR di tahun depan. Meski, peningkatannya pun tak begitu signifikan. Asisten Deputi Pembiayaan Mikro Irene Swa Suryani bilang tahun depan pihaknya mengungkapkan pihaknya telah mengusulkan target penyaluran KUR di 2024 sekitar Rp 300 triliun. Naik tipis dari target tahun 2023 yang mencapai Rp 297 triliun. Di sisi lain, penyaluran KUR di 2023 kemungkinan besar tak akan mencapai target. Mengingat, realisasi hingga 6 Desember 2023 baru mencapai 78,17% dari total target KUR yang disalurkan.
“Tapi keputusan target itu finalnya akan ditetapkan dalam tingkat komite kebijakan pembiayaan, tidak lama lagi mungkin minggu depan,” ujar Irene, Kamis (7/12).
Baca Juga: Berkah Agen BRILink, Nasabah KUR Ini Peroleh Pundi-Pundi Penghasilan Irene juga menegaskan penyaluran KUR saat ini sudah tak lagi mengejar kuantitas, melainkan melihat dari sisi kualitasnya. Oleh karenanya, KUR saat ini lebih banyak diperuntukkan nasabah baru agar bisa mendapat sumber pembiayaan baru. “Jadi tidak debitur existing yang mendapatkan KUR terus menerus. Dan diberlakukan juga bunga berjenjang,” ujarnya. Di sisi lain, ia juga bilang pihaknya telah mengirimkan temuan-temuan dalam survei monitoring yang ditemukan beberapa penyelewengan penyaluran KUR. Dalam hal ini, harapannya penyaluran KUR bisa semakin tepat sasaran. Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Yuddy Renaldi mengungkapkan untuk tahun depan, pihaknya telah mengajukan Rencana Tahunan Penyaluran (RTP) KUR senilai Rp 2,6 triliun. “Naik Rp 400 miliar dari kuota tahun 2023,” ujar Yuddy. Ia berpendapat penyaluran KUR di 2024 memiliki potensi yang masih cukup baik. Ini menyusul akan adanya ketentuan terkait KUR khusus untuk sektor pertanian yang dapat mendorong pertumbuhan kredit di segmen tersebut. Adapun, hingga November 2023, Bank BJB telah menyalurkan KUR sekitar 84,8% dari kuota 2023 yang senilai Rp 2,2 triliun. Yuddy pun optimistis hingga akhir tahun realisasi KUR bisa mencapai target bank.
Baca Juga: Modus Nakal Penyaluran KUR Sementara itu General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Sunarna Eka Nugraha bilang alokasi plafon KUR BNI pasti akan naik sejalan dengan kenaikan target KUR secara nasional. Hanya saja, ia enggan menyebutkan plafon yang diajukan.
Ia hanya bilang pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah terkait nominal alokasi plafon KUR yang akan diberikan. “Tentu dengan memperhitungkan beberapa aspek penting seperti potensi, resource, dan rencana bisnis bank ke depan,” ujarnya. Sampai dengan November 2023, BNI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 16,6 triliun. Angka tersebut setara dengan 92,3% dari alokasi yang diberikan pemerintah dan optimistis mencapai target hingga akhir tahun.` Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari