Kemenpar gandeng PPI China untuk promosi wisata



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Generasi Wonderful Indonesia, yang disingkat GenWI, diluncurkan di Bali Bistro, Shanghai. Komunitas anak-anak muda yang dimotori anggota PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di Tiongkok Timur ini bakal menghidupkan media sosial dari Negeri Tirai Bambu itu. GenWi adalah komunitas yang aktif di media sosial, dan mempromosikan pariwisata Indonesia dari tempat mereka tinggal. Medsos di Tiongkok ini berbeda platform dengan yang ada di tanah air. Di Tiongkok yang bisa diakses adalah Weibo, WeChat, Youku dan lainnya.

Semua media sosial berbahasa Mandarin. Facebook, Twitter, Youtube dan Instagram tidak bisa dibuka dengan provider di Tiongkok. Termasuk Google juga tidak connect di teritorial China, karena searching engine yang diizinkan pemerintah hanya Baidu. Dalam peluncuran GenWI itu terpilih ketua GenPI Tiongkok, Reynaldo Aprillio, yang juga Ketua PPI Tiongkok. “Kami bangga, kami senang, bisa ikut mempromosikan Wonderful Indonesia dari Negeri Tiongkok, yang saat ini jumlah wismannya paling tinggi,” kata Reynaldo Aprillio, ketua GenWi Tiongkok. Ukus Kuswara Sekretaris Kementerian Pariwisata menjelaskan, GenWI Tiongkok adalah komunitas GenWI perdana yang sudah terbentuk, setelah pertemuan PPI Dunia di Warwich, London lalu. “Karena Tiongkok dinilai strategis, pasar utama, dan saat ini sudah menjadi turis terbesar di tanah air, mengalahkan Singapore, Malaysia, Australia dan Jepang,” kata Ukus Kuswara. Menpar Arief Yahya selalu menerapkan prinsip, utamakan yang utama! “Selain pasar Tiongkok yang besar, 75% anak anak muda search and share dengan cara digital. GenWI bergerak secara online melalui media sosial, matching dengan future customers yang semakin digital minded,” ungkap Arief Yahya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Senin (9/10). Stafsus Bidang Komunikasi Kementerian Pariwisata Don Kardono memaparkan pentingnya ber-GenWI. “Pertama, networking. Kedua, mempromosikan potensi pariwisata, seperti destinasi wisata, calender of events dan kebijakan kepariwisata yang terbaru,” kata Don Kardono. Ketiga, lanjut Don, memastikan generasi muda dengan bermain Medsos yang benar dan produktif. “Kita punya kode etik-nya, tidak boleh menyebarkan hoax, tidak boleh berpolitik, tidak boleh SARA! Sama dengan kode etiknya GenPI, yang sampai sekarang kita junjung tinggi,” papar Don Kardono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina