Kemenparekraf Akan Kembangkan Potensi Pariwisata Indonesia Tengah dan Timur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong penguatan pengembangan potensi pariwisata di wilayah Indonesia Tengah dan Timur melalui penguatan kolaborasi antar stakeholder.

Hal itu dibahas dalam kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pengembangan Destinasi Pariwisata Wilayah II. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya mengatakan rapat koordinasi bertujuan meningkatkan pemahaman tentang kebijakan dan strategi pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif. 


Baca Juga: Jakarta Siap Jadi Kota Pariwisata Internasional, Bakal Ada Paket Wisata Tematik

"Juga memperkuat jejaring koordinasi dan sinkronisasi pusat dan daerah, serta mengembangkan strategi, metode dan aksi kolaboratif dalam pengembangan destinasi dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga dalam keterangannya, Jumat (15/3). 

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto menyampaikan tahun 2024 adalah tahun penting sebagai tolok ukur terakhir pencapaian RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) periode 2020-2024 dan masa transisi RPJMN berikutnya, yaitu periode 2025-2029 serta mengawal capaian Indonesia emas melalui RPJPN 2025.

Berdasarkan Rancangan Teknokratik RPJMN 2025-2029, strategi pengembangan kepariwisataan nasional akan berfokus kepada kawasan Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, Bangka Belitung, Bromo-Tengger-Semeru, Wakatobi, Morotai, Raja Ampat, tiga Greater area (Regeneratif Bali, Batam-Bintan dan Jakarta), dan 1 Superhub Ekonomi IKN. 

Baca Juga: Memiliki Prospek Cerah, Pemerintah Siapkan Desa Wisata untuk Topang Pembangunan IKN

Sedangkan untuk lokasi Prioritas Pengembangan Ekonomi Kreatif berfokus pada 12 kawasan yaitu Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Sulawesi Selatan. 

"Dalam arah kebijakan rancangan teknokratik tersebut, untuk pariwisata disebutkan pula bahwa salah satu target yang ingin dicapai adalah pembangunan destinasi pariwisata berkualitas sesuai preferensi pasar yang berkembang ke arah pariwisata berkelanjutan dan pariwisata regeneratif," kata Hariyanto.

Inspektur Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Bayu Aji, menambahkan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif semakin menguat pascapandemi COVID-19 meski belum mencapai level sebelum pandemi.

Baca Juga: Memiliki Prospek Cerah, Pemerintah Siapkan Desa Wisata untuk Topang Pembangunan IKN

Hal ini terlihat dari data yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2023 sekitar 11,6 juta orang. "Angka ini meningkat 98,3% dari capaian tahun 2022," tutur Bayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli