KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengapresiasi penerapan alat pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh para pelaku parekraf di Bali di era adaptasi kebiasaan baru. Menparerkaf menjelaskan, penerapan QRIS menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam mendukung tatanan kehidupan era baru karena tidak akan ada kontak fisik dalam interaksi atau cashless. “Dengan penerapan QRIS akan mempermudah sistem transaksi bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, tidak ribet, lebih cepat, dan kekinian,” ujar Wishnutama Kusubandio. Menparekraf mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang memfasilitasi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) menerapkan QRIS untuk mendukung kemudahan usahanya. Ia juga menjelaskan, penerapan QRIS menjadi salah satu cara untuk mengimplementasikan dan menjalankan protokol kesehatan sekaligus melaksanakan upaya pemulihan pariwisata di Bali. Sebagai bentuk citra positif yang tidak hanya diperhatikan masyarakat Indonesia, tapi juga diperhatikan masyarakat dunia.
Kemenparekraf apresiasi penerapan QRIS di Bali
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengapresiasi penerapan alat pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh para pelaku parekraf di Bali di era adaptasi kebiasaan baru. Menparerkaf menjelaskan, penerapan QRIS menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam mendukung tatanan kehidupan era baru karena tidak akan ada kontak fisik dalam interaksi atau cashless. “Dengan penerapan QRIS akan mempermudah sistem transaksi bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, tidak ribet, lebih cepat, dan kekinian,” ujar Wishnutama Kusubandio. Menparekraf mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang memfasilitasi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) menerapkan QRIS untuk mendukung kemudahan usahanya. Ia juga menjelaskan, penerapan QRIS menjadi salah satu cara untuk mengimplementasikan dan menjalankan protokol kesehatan sekaligus melaksanakan upaya pemulihan pariwisata di Bali. Sebagai bentuk citra positif yang tidak hanya diperhatikan masyarakat Indonesia, tapi juga diperhatikan masyarakat dunia.