Kemenparekraf Gandeng WIPO Tingkatkan Daya Saing dan Branding Produk Parekraf



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) untuk meningkatkan daya saing dan branding pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan pentingnya proyek branding untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Melalui peningkatan nilai tambah dari kekayaan intelektual ini akan mendorong peningkatan daya saing usaha,” ujar Menparekraf dalam keterangan yang dihimpun kontan.co.id, Jum'at (7/10)


Baca Juga: Sandiaga Uno Pastikan Kesiapan Kedatangan Delegasi WCCE di Bali

Dia menerangkan bahwa memorandum of understanding (MoU) dengan WIPO ini merupakan hasil kolaborasi kerja antara Kemenparekraf dengan diplomasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Ruang lingkup dari Mou ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk lokal, melalui kekayaan intelektual khususnya untuk brand dan disain.

Kerja sama juga mencakup upaya meningkatkan daya saing brand produk lokal dan potensinya, terutama untuk bidang pemasaran dan peningkatan keuntungan. Serta dalam hal pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk membentuk intellectual property (IP) facilitation services di Indonesia.

Menparekraf meyakini di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi dunia, investasi dan pembiayaan industri parekraf akan tetap tersedia melalui fasilitasi dari pemerintah dan kerja sama dengan pentahelix.

“Saya melihat investasi 5-10 tahun kedepan akan cerah, karena kita memiliki 8 KEK dan 12 proyek pariwisata nasional, bahkan kita menargetkan mampu menarik investasi 6-8 miliar dollar AS,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto