JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mematok target 8,9 juta wisman (wisatawan mancanegara) di tahun 2013. Salah satu negara yang akan disasar wismannya adalah negeri asal tirai bambu China. "Tahun lalu (2012) jumlah wisman asal China berjumlah sekitar 700-an. Targetnya untuk tahun ini satu juta," kata Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia dalam konferensi pers Wisman Kuartal Pertama 2013 di Jakarta, Senin (3/6). Di bulan April 2013 lalu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), wisman asal China memberikan persentase 9,47% atau 6.118 wisman dari total wisman bulan April yang mencapai 646.117 orang. Oleh karena itu, Kemenparekraf akan gencar melakukan promosi pariwisata Indonesia ke China. Mari bilang, tim pemasaran Kemenparekraf akan mengadakan road show ke enam kota di China selama bulan Agustus, yang mana satu di antaranya adalah kota Shanghai. Dalam hal promosi ini, Kemenparekraf akan bekerja sama dengan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) dalam menyusun paket wisata yang menarik untuk pasar China. Selain itu, papar Mari, Kemenparekraf juga sedang menjajaki MoU (Memorandum of Understanding) dengan mitra-mitra utama China yang mengirim warga negara mereka keluar negeri, seperti asosiasi travel dari Shandong dan Shanghai. "Kita akan bawa mereka (wisman China) ke Jogja, Solo, Labuan Bajo, dan Lombok," tandasnya. Pemerintah, dalam hal ini Kemenparekraf, optimistis bahwa jumlah wisman di tahun 2013 akan melesat naik dibandingkan tahun 2012 lalu yang berhasil mencapai 8 juta. Sebab, berbagai kegiatan besar akan terjadi di semester kedua tahun ini, seperti APEC dan Miss World. Ini tentunya diharapkan dapat mendorong jumlah wisman yang bertandang ke Indonesia. Adapun China sendiri memang menjadi satu dari beberapa negara yang sedang difokuskan Kemenparekraf dalam pengembangan pertumbuhan pasar pariwisata nasional selain Singapura, Malaysia, Australia, dan Taiwan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kemenparekraf ingin genjot wisman asal China
JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mematok target 8,9 juta wisman (wisatawan mancanegara) di tahun 2013. Salah satu negara yang akan disasar wismannya adalah negeri asal tirai bambu China. "Tahun lalu (2012) jumlah wisman asal China berjumlah sekitar 700-an. Targetnya untuk tahun ini satu juta," kata Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia dalam konferensi pers Wisman Kuartal Pertama 2013 di Jakarta, Senin (3/6). Di bulan April 2013 lalu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), wisman asal China memberikan persentase 9,47% atau 6.118 wisman dari total wisman bulan April yang mencapai 646.117 orang. Oleh karena itu, Kemenparekraf akan gencar melakukan promosi pariwisata Indonesia ke China. Mari bilang, tim pemasaran Kemenparekraf akan mengadakan road show ke enam kota di China selama bulan Agustus, yang mana satu di antaranya adalah kota Shanghai. Dalam hal promosi ini, Kemenparekraf akan bekerja sama dengan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) dalam menyusun paket wisata yang menarik untuk pasar China. Selain itu, papar Mari, Kemenparekraf juga sedang menjajaki MoU (Memorandum of Understanding) dengan mitra-mitra utama China yang mengirim warga negara mereka keluar negeri, seperti asosiasi travel dari Shandong dan Shanghai. "Kita akan bawa mereka (wisman China) ke Jogja, Solo, Labuan Bajo, dan Lombok," tandasnya. Pemerintah, dalam hal ini Kemenparekraf, optimistis bahwa jumlah wisman di tahun 2013 akan melesat naik dibandingkan tahun 2012 lalu yang berhasil mencapai 8 juta. Sebab, berbagai kegiatan besar akan terjadi di semester kedua tahun ini, seperti APEC dan Miss World. Ini tentunya diharapkan dapat mendorong jumlah wisman yang bertandang ke Indonesia. Adapun China sendiri memang menjadi satu dari beberapa negara yang sedang difokuskan Kemenparekraf dalam pengembangan pertumbuhan pasar pariwisata nasional selain Singapura, Malaysia, Australia, dan Taiwan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News