Kemenparekraf minta pelaku pariwisata komitmen jalankan program dana hibah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melibatkan berbagai stakeholder pariwisata dan pemerintah daerah agar turut berkomitmen dan bekerja sama dalam program dana hibah pariwisata sebesar Rp 3,3 triliun sehingga dapat mempercepat proses pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi corona.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menjelaskan, Kemenparekraf yakin pemda dan stakeholder pariwisata memiliki tekad yang sama untuk menyukseskan program hibah pariwisata.

“Dibutuhkan komitmen dan kerja sama seluruh stakeholder pariwisata termasuk pemerintah daerah dan pengelola usaha pariwisata penerima dana hibah untuk memastikan bahwa dana yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tepat guna,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Jumat (23/10).


Baca Juga: Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan siap kawal dana hibah sektor pariwisata

Sektor pariwisata Indonesia merupakan sektor yang memiliki peluang besar untuk dapat pulih lebih cepat pasca pandemi covid-19. Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar tentu memiliki potensi mobilisasi wisatawan nusantara yang dapat dioptimalkan.

“Indonesia harus terus optimis terhadap sektor pariwisata, karena sektor ini masih memiliki peluang untuk pulih lebih cepat dari negara lain, dengan catatan tentunya harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan betul-betul menjaga kepercayaan masyarakat,” kata Angela.

Tercatat pada 2019, ada 282,93 juta perjalanan dengan pengeluaran Rp 307,35  triliun. Ada juga potensi wisatawan outbound yang bisa didorong untuk menambah spending sektor pariwisata di Indonesia.

Tercatat wisatawan asal Indonesia yang pergi keluar negeri pada 2018 sebesar 9,5 juta orang dengan pengeluaran sebesar US$ 1.090 per keberangkatan/per pax. Jika ditotal sebesar US$ 10,355 miliar atau setara Rp 150 triliun.

Angela juga menegaskan kembali bahwa sektor pariwisata adalah tentang pengalaman. Tidak cukup hanya memberikan janji tentang keamanan dan keselamatan serta protokol kesehatan, namun harus mampu membuktikan melalui pengalaman wisatawan yang datang, bahwa Indonesia adalah destinasi yang bersih, sehat, dan aman untuk dikunjungi, serta tidak menjadi penyebab terbentuknya klaster baru penyebaran corona.

“Jika bisa memanfaatkan hibah pariwisata Rp 3,3 triliun ini, untuk menguatkan protokol kesehatan dilengkapi dengan sertifikasi I do care, saya yakin kepercayaan publik akan meningkat. Dan Jika masyarakat yakin bahwa hotel, restoran, dan destinasi wisata yang mereka kunjungi menerapkan protokol kesehatan, mereka akan merasa aman dan pastinya konsumsi meningkat,” tegas Angela.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Baparekraf Fadjar Hutomo menambahkan, Kemenparekraf berperan sebagai executing agency (badan pelaksana) dari program hibah pariwisata ini. “Pemerintah akan terus mengeluarkan kebijakan untuk membantu sektor pariwisata agar lebih cepat bangkit,” ujarnya.

Selanjutnya: Industri pariwisata dapat dana hibah Rp 3,3 triliun, begini respon pelaku perhotelan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat