KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya memperkuat peran perwakilan promosi pariwisata Indonesia di luar negeri atau VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) untuk mengoptimalkan promosi produk pariwisata ke negara-negara fokus pasar wisatawan. Kemenparekraf bersama VITO menggelar rangkaian
webinar yang membahas upaya dan kebijakan pemerintah Indonesia serta
product update dari pariwisata Indonesia ke negara-negara fokus pasar wisatawan.
Baca Juga: PBB: Kunjungan wisatawan bisa ambles hingga 30% akibat Corona Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya mengatakan, pihaknya mengupayakan berbagai hal agar sektor pariwisata bisa tetap bergerak di masa-masa sulit seperti ini. Di antaranya dengan mengoptimalkan peran VITO yang tersebar di 16 negara di dunia. "Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan terhadap citra pariwisata Indonesia dengan menyampaikan kebijakan terkini dan
product update sehingga diharapkan
brand awareness pariwisata Indonesia tetap terjaga," kata Nia Niscaya dalam keterangan resmi, Kamis (14/5). Nia mengatakan, hal ini penting untuk menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia tanggap terhadap
new normal sehingga wisatawan nantinya tidak perlu merasa khawatir saat melancong ke Indonesia. "Dari kegiatan ini diharapkan juga dapat terjadi
soft selling antara para pelaku usaha di luar negeri dengan pelaku usaha dalam negeri yang berpartisipasi. Dengan demikian pariwisata Indonesia diharapkan menjadi
top of mind dalam pilihan calon wisatawan," ujar Nia.
Baca Juga: Imbas corona, ILO memprediksi 6,7% jam kerja akan hilang di kuartal II-2020 Kegiatan Webinar sudah dilaksanakan sejak 11 Mei 2020. Nantinya, keberlanjutan acara
webinar juga akan di gelar hingga Juni 2020 untuk pasar lainnya seperti Belanda, Rusia, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, India, Timur Tengah, dan Arab Saudi. destinasi wisata yang akan dipublikasikan dalam kegiatan
webinar ini adalah Bali (sebagai destinasi utama pariwisata Indonesia), Batam-Bintan (sebagai destinasi
cross border), dan juga Yogyakarta (sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas Indonesia). "Nantinya
brand awareness pariwisata Indonesia diharapkan tetap terjaga apalagi saat ini adalah fase
dreaming bagi banyak orang yang ingin segera berwisata apabila masa pandemik ini berakhir," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .