JAKARTA. Ini kabar baik bagi para kontraktor, pasalnya pemerintah akan segera melelang pembangunan 18,5 Blok Kembar atau Twin Block (TB) Rusun Sejahtera untuk TNI angkatan darat (AD) pada bulan April 2011. Kemenpera berencana membangun Rusun Sejahtera itu di 17 lokasi di seluruh Indonesia. Namun, lokasi-lokasi tersebut masih belum ditentukan persisnya.Menurut Deputi Perumahan Formal Kemenpera, Paul Marpaung, pemerintah menganggarkan biaya pembangunan TB ini dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Paul, setiap satu TB membutuhkan biaya sebesar Rp 12 miliar, dengan catatan tiap satu TB memuat 70 unit rumah dengan ukuran 30 meter persegi. Maka dengan membangun 18,5 TB, Kemenpera harus menyediakan dana segar sebesar Rp 222 miliar. "Dana sebesar itu hanya untuk pembangunan gedung saja," kata Paul kepada KONTAN, Jumat (18/2).Sementara itu, untuk penyediaan tanah menjadi tanggungjawab setiap prajurit yang akan memiliki rumah. Untuk persediaan tanah sendiri sudah dilakukan sejak tahun lalu. "Sejak tahun 2010, tanah tempat pembangunan TB ini sudah dipersiapkan," imbuh Paul. Oleh karena itu, menurut Paul tidak ada kesulitan yang berarti dalam pembangunan TB ini. Saat ini, tanah tempat pembangunan TB sudah tersedia.Paul memaparkan bahwa pada bulan April 2011 ini, ide tentang pembangunan TB ini direncanakan sudah rampung dan setelah itu proyek pembangunan akan diserahkan sepenuhnya kepada para kontraktor. "Kami akan melelang pembangunan ini kepada kontraktor," jelas Paul. Menurut Paul, proses pelelangan ini memakan waktu sekitar 40 hari, dan setelah itu pembagunan sudah siap dilakukan sekitar pertengahan Mei 2011.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kemenpera akan melelang pembangunan 18,5 blok kembar
JAKARTA. Ini kabar baik bagi para kontraktor, pasalnya pemerintah akan segera melelang pembangunan 18,5 Blok Kembar atau Twin Block (TB) Rusun Sejahtera untuk TNI angkatan darat (AD) pada bulan April 2011. Kemenpera berencana membangun Rusun Sejahtera itu di 17 lokasi di seluruh Indonesia. Namun, lokasi-lokasi tersebut masih belum ditentukan persisnya.Menurut Deputi Perumahan Formal Kemenpera, Paul Marpaung, pemerintah menganggarkan biaya pembangunan TB ini dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Paul, setiap satu TB membutuhkan biaya sebesar Rp 12 miliar, dengan catatan tiap satu TB memuat 70 unit rumah dengan ukuran 30 meter persegi. Maka dengan membangun 18,5 TB, Kemenpera harus menyediakan dana segar sebesar Rp 222 miliar. "Dana sebesar itu hanya untuk pembangunan gedung saja," kata Paul kepada KONTAN, Jumat (18/2).Sementara itu, untuk penyediaan tanah menjadi tanggungjawab setiap prajurit yang akan memiliki rumah. Untuk persediaan tanah sendiri sudah dilakukan sejak tahun lalu. "Sejak tahun 2010, tanah tempat pembangunan TB ini sudah dipersiapkan," imbuh Paul. Oleh karena itu, menurut Paul tidak ada kesulitan yang berarti dalam pembangunan TB ini. Saat ini, tanah tempat pembangunan TB sudah tersedia.Paul memaparkan bahwa pada bulan April 2011 ini, ide tentang pembangunan TB ini direncanakan sudah rampung dan setelah itu proyek pembangunan akan diserahkan sepenuhnya kepada para kontraktor. "Kami akan melelang pembangunan ini kepada kontraktor," jelas Paul. Menurut Paul, proses pelelangan ini memakan waktu sekitar 40 hari, dan setelah itu pembagunan sudah siap dilakukan sekitar pertengahan Mei 2011.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News