JAKARTA. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) terus menggenjot realisasi penyaluran kredit perumahan rakyat (KPR) bersubsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Salah satunya dengan memaksimalkan kapasitas bank pembangunan daerah (BPD) sebagai penyalur kredit. Sri Hartoyo, Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera, mengatakan untuk menggenjot pembiayaan FLPP BPD diharapkan memiliki rencana kerja yang jelas dan memiliki unit khusus. "FLPP sangat cocok bagi BPD karena banyak berhubungan dengan pegawai negeri sipil dan banyak dari mereka yang belum punya tempat tinggal," ujar Sri, pada pekan lalu. Sri menambahkan, seharusnya kendala penyaluran FLPP hanya pendanaan. Maklum, karena KPR bersifat jangka panjang, maka bank harus menyiapkan dana jangka panjang pula. Meski sebagian besar besar sumber pendanaan sudah ditalangi pemerintah.
Kemenpera meminta BPD lebih aktif salurkan FLPP
JAKARTA. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) terus menggenjot realisasi penyaluran kredit perumahan rakyat (KPR) bersubsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Salah satunya dengan memaksimalkan kapasitas bank pembangunan daerah (BPD) sebagai penyalur kredit. Sri Hartoyo, Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera, mengatakan untuk menggenjot pembiayaan FLPP BPD diharapkan memiliki rencana kerja yang jelas dan memiliki unit khusus. "FLPP sangat cocok bagi BPD karena banyak berhubungan dengan pegawai negeri sipil dan banyak dari mereka yang belum punya tempat tinggal," ujar Sri, pada pekan lalu. Sri menambahkan, seharusnya kendala penyaluran FLPP hanya pendanaan. Maklum, karena KPR bersifat jangka panjang, maka bank harus menyiapkan dana jangka panjang pula. Meski sebagian besar besar sumber pendanaan sudah ditalangi pemerintah.