KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri hijau dalam upaya mendukung komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Salah satu langkahnya adalah melalui terobosan dalam meningkatkan efesiensi dalam penggunaan energi listrik di industri dengan pemanfaatan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG). “Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK dari sektor industri semen sebesar 2,75 juta ton CO2-eq dengan upaya mandiri atau 3,25 juta ton CO2-eq dengan dukungan internasional pada tahun 2030,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi dalam keterangannya, Rabu (17/5). Kepala BSKJI menyampaikan, Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT CSKC yang mendukung komitmen pemerintah dalam penurunan emisi GRK dengan menggunakan pembangkit listrik ramah lingkungan WHRPG berkapasitas 7 hingga 11 megawatt (MW) yang dihasilkan dari lini produksi klinker di pabrik sebesar 2 x 3200 ton/hari.
Kemenperin Apresiasi Industri Semen Terapkan Teknologi Ramah Lingkungan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri hijau dalam upaya mendukung komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Salah satu langkahnya adalah melalui terobosan dalam meningkatkan efesiensi dalam penggunaan energi listrik di industri dengan pemanfaatan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG). “Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK dari sektor industri semen sebesar 2,75 juta ton CO2-eq dengan upaya mandiri atau 3,25 juta ton CO2-eq dengan dukungan internasional pada tahun 2030,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi dalam keterangannya, Rabu (17/5). Kepala BSKJI menyampaikan, Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT CSKC yang mendukung komitmen pemerintah dalam penurunan emisi GRK dengan menggunakan pembangkit listrik ramah lingkungan WHRPG berkapasitas 7 hingga 11 megawatt (MW) yang dihasilkan dari lini produksi klinker di pabrik sebesar 2 x 3200 ton/hari.