Kemenperin Dorong Industri Tekstil dan Produk Tekstil Bangkit dari Keterpurukan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya membangkitkan kembali kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri di tengah berbagai tantangan. 

Meskipun industri TPT menghadapi tantangan seperti pelemahan rupiah, daya beli masyarakat yang lemah, dan regulasi yang kurang probisnis, Kemenperin optimis industri ini dapat kembali bangkit.

Pada triwulan I tahun 2024, industri TPT memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional, dengan menyumbang 5,84% PDB sektor manufaktur dan menghasilkan ekspor senilai US$ 11,6 miliar dengan surplus US$ 3,2 miliar. 


Baca Juga: Luhut Buka Suara Soal Wacana Bea Masuk 200%, Ini Penjelasannya

Selain itu, industri TPT juga menjadi sektor padat karya yang menyerap lebih dari 3,98 juta tenaga kerja, atau 19,47% dari total tenaga kerja di sektor manufaktur pada tahun 2023.

Menyadari pentingnya tenaga kerja terampil untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri TPT, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menyelenggarakan Diklat 3in1. 

Diklat ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja siap pakai yang sesuai dengan kebutuhan industri TPT. Salah satu BDI yang menyelenggarakan Diklat 3in1 adalah BDI Jakarta, yang telah bekerja sama dengan PT Globalindo Intimates, produsen pakaian dalam wanita ternama.

“Diklat ini diharapkan dapat membantu para peserta untuk mendapatkan pekerjaan di industri TPT dan meningkatkan produktivitas industri,” ujar Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan.

Baca Juga: Beleid Relaksasi Impor Terus Diprotes Pengusaha

PT Globalindo Intimates sendiri telah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kompetensi karyawannya dengan berpartisipasi aktif dalam Diklat 3in1. 

Pada angkatan VI Diklat Operator Sewing, perusahaan ini menerima 50 peserta dari masyarakat sekitar.

“Diklat ini merupakan bagian dari komitmen PT Globalindo untuk terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme karyawannya,” ujar Kepala BDI Jakarta, Ali Khomaini.

Kemenperin mengajak seluruh pelaku industri untuk bersama-sama berkomitmen dalam upaya pengembangan SDM industri yang unggul. 

“Menyambut era bonus demografi, diklat ini menjadi semakin penting untuk menyiapkan SDM yang terampil dan kompeten,” jelas Masrokhan.

Direktur Operasional (COO) PT. Globalindo Intimates Teti Yani Hartono menyampaikan harapannya agar industri tekstil di Indonesia dapat kembali bangkit dan berkembang. 

Perusahaan ini juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya, serta berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekspor.

“Kami terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi karyawannya melalui berbagai program pelatihan seperti Diklat ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar