Kemenperin dukung pembangunan smelter Freeport Indonesia di Kawasan Industri JIIPE



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian mendukung pengembangan Kawasan Industri JIIPE Gresik sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan industri. Pasalnya, kawasan industri tersebut telah memiliki infrastruktur yang lengkap serta didukung dengan fasilitas insentif fiskal dan nonfiskal yang terdapat dalam KEK.

KEK JIIPE Gresik adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia dengan total area 3.000 hektare yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan multiguna, kota komersial, serta perumahan. “JIIPE Gresik juga akan menjadi salah satu hub industri paling strategis di Indonesia dan Asia Pasifik,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers di situs Kemenperin, Selasa (12/10).

JIIPE Gresik ditetapkan sebagai KEK melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Gresik. PT Freeport Indonesia sebagai salah satu tenant di dalam kawasan industri tersebut berencana membangun smelter untuk hilirisasi dan pemurnian mineral yang bernilai tambah tinggi.


Baca Juga: Jokowi berharap pabrik smelter Freeport di KEK Gresik bisa tarik investasi lain masuk

Fasiltas permurnian Freeport Indonesia di JIIPE Gresik akan terdiri dari pemurnian tembaga baru yang merupakan ekspansi PT Smelting (PTS) dan Precious Metal Refinery (PMR).

Agus menyebut, pohon industri tembaga berasal dari bijih sulfat dan bijih oksida. Setelah proses refinery, akan dihasilkan beberapa produk, mulai dari konsentrat tembaga, anoda tembaga, serta katoda tembaga. “Kemudian juga dihasilkan billet dan tembaga gulungan yang dapat diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan, seperti perpipaan, kelistrikan, arsitektur, coinage, biomedikal, industri rumah tangga, kimia, dan otomotif,” kata dia.

Sementara itu, smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Industri JIIPE Gresik ini akan menghasilkan produk berupa katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, platinum, paladium, selenium, bismuth, dan timbal.

Selain itu, terdapat produk samping berupa asam sulfat, terak tembaga, dan gipsum yang akan dipakai ulang sebagai bahan baku atau bahan penolong bagi industri dan investor potensial di Kawasan Industri JIIPE Gresik. “Seluruh alur rantai produksi akan tercipta di dalam kawasan industri JIIPE dan bermanfaat luas bagi Gresik dan Jawa Timur,” imbuh Agus.

Baca Juga: Komitmen Freeport membangun smelter sesuai kesepakatan divestasi tahun 2018

JIIPE Gresik telah dilengkapi dengan utilitas dan infrastruktur yang lengkap untuk menunjang aktivitas di dalam kawasan industri, antara lain pembangkit listrik, jaringan pipa gas, Water Treatment Plant (WTP), Waste Water Treatment Plant (WWTP), pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan, sistem telekomunikasi fiber optik, internet broadband, dan lain sebagainya.

Selain fasilitas insentif bagi pengelola Kawasan Industri, status KEK yang dimiliki KI JIIPE Gresik juga memberikan tambahan fasilitas bagi tenant yang memiliki nilai tambah tinggi. Di antaranya adalah kesiapan infrastruktur dan insentif fiskal maupun non-fiskal di dalam KEK, seperti pengurangan Pajak Penghasilan (PPh), tidak dipungut/pengembalian/pembebasan PPN/PPnBM, kepabeanan, cukai, lalu lintas barang, ketenagakerjaan, keimigrasian, dan lain sebagainya.

Upaya-upaya penyelesaian isu dan tantangan di Kawasan Industri JIIPE Gresik terus dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Isu dan tantangan seperti harga gas, rencana pembangunan regasification plant, rencana pengembangan solar panel, rencana pembangunan jalan tol dan jalan kereta api menuju kawasan, juga tantangan dalam pembebasan lahan harus diselesaikan bersama untuk mendukung perkembangan kawasan industri yang memberikan efek berganda besar terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Kementerian Perindustrian terus mendukung dan mendorong tumbuhnya kawasan Industri berstatus KEK ke seluruh penjuru NKRI dalam rangka mempercepat penyebaran dan pemerataan industri nasional,” pungkas Agus.

Baca Juga: Groundbreaking pabrik smelter Freeport, Jokowi tekankan nilai tambah di Indonesia

Baca Juga: Akan IPO setelah split-off, reorganisasi Inalum dari MIND ID masih tunggu PP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati