JAKARTA. Kementerian Perindustrian akan menindaklanjuti janji pemberian insentif bagi industri yang melakukan pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam pasal 11 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasi Kompetensi yang Link and Match dengan Industri. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini pihaknya tengah membahas jenis insentif yang bisa diberikan ke industri. "Sedang kami bahas. Sedang kami lihat insentif apa yang akan diberikan," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kementerian Perindustrian, Selasa (7/2). Tapi, Airlangga berjanji akan memberikan insentif bagi mereka yang mau membangun politeknik. Saat ini Kemenperin berupaya agar tiap perusahaan bisa memberikan pendidikan kejuruan alias SMK. Sehingga jumlah siswa yang bisa ikut pelatihan bisa meningkat dengan cepat. "Targetnya jumlah tenaga kerja dalam program ini bisa mencapai 1 juta orang pada 2019. Hampir 200 SMK yang akan kami libatkan," kata Airlangga.
Kemenperin genjot pendidikan vokasi di perusahaan
JAKARTA. Kementerian Perindustrian akan menindaklanjuti janji pemberian insentif bagi industri yang melakukan pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam pasal 11 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasi Kompetensi yang Link and Match dengan Industri. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini pihaknya tengah membahas jenis insentif yang bisa diberikan ke industri. "Sedang kami bahas. Sedang kami lihat insentif apa yang akan diberikan," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kementerian Perindustrian, Selasa (7/2). Tapi, Airlangga berjanji akan memberikan insentif bagi mereka yang mau membangun politeknik. Saat ini Kemenperin berupaya agar tiap perusahaan bisa memberikan pendidikan kejuruan alias SMK. Sehingga jumlah siswa yang bisa ikut pelatihan bisa meningkat dengan cepat. "Targetnya jumlah tenaga kerja dalam program ini bisa mencapai 1 juta orang pada 2019. Hampir 200 SMK yang akan kami libatkan," kata Airlangga.