KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah meluncurkan peta jalan atau
road map "Making Indonesia 4.0", sebagai inisiatif untuk melakukan percepatan pembangunan pada sektor industri tanah air di era otomatisasi dan digitalitasi 4.0. Dengan sasaran utama, menjadikan Indonesia sebagai satu dari 10 negara ekonomi terbesar dunia di tahun 2030. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai, revolusi industri 4.0 turut mendorong kemajuan sektor manufaktur di Indonesia ke dalam sejumlah aspek.
"Pertama, merevitalisasi sektor manufaktur agar lebih efisien. Kedua, menghasilkan prduk berkualitas, ketiga menarik investasi asing di bidang tersebut," ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam diskusi virutal, Senin (4/5). Dengan demikian, sudah menjadi keharusan bagi pemerintah, dalam hal ini Kemenperin, untuk terus mendorong serta memfasilitasi kebutuhan sektor industri dalam meng-implementasikan industri 4.0. "Oleh karena itu, pemerintah akan terus memfasilitasi kebutuhan industri agar dapat mengadopsi industri 4.0 secara optimal," terang Agus.
Baca Juga: Kemenperin: Industri 4.0 tak akan gantikan tenaga kerja dengan mesin Agus memaparkan, ada tujuh sektor industri yang diprioritaskan di dalam program industri 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, dan alat kesehatan. Ketujuh sektor tersebut dipilih, karena dinilai telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian negara. "Ketujuh sektor ini dipilih karena dapat memberikan kontribusi sebesar 70% dari total PDB manufaktur, 65% ekspor manufaktur, dan 60% persen pekerja industri," sebut Agus.
Sejak "Making Indonesia 4.0" diluncurkan pada 2018 lalu, Kemenperin telah mendorong implementasi industri 4.0 pada sektor manufaktur tanah air melalui berbagai upaya. Salah satunya, pelaksanaan program Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), untuk melihat asesmen kesiapan perusahaan industri manufaktur dalam implementasi industri 4.0. "Untuk menentukan kesiapan perusahaan manufaktur dalam implementasi industri 4.0," terangnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto