Kemenperin Jalin Kerjasama dengan Korsel dalam Pengembangan SDM Industri



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ulsan College dan Kocham Indonesia Terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri, pada Senin (12/12).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan mengatakan, dalam MoU tersebut, di antaranya telah disepakati kerja sama pelatihan antara Ulsan College dan Kocham bersama Balai Diklat Industri Kemenperin dan PIDI 4.0.

"Kerja sama pendidikan antara Ulsan College dan Politeknik Kemenperin, sertifikat kompetensi, program pendidikan untuk ASN Kemenperin, program akademik jangka pendek khusus atau program budaya, hingga penelitian dan publikasi bersama,” jelas Arus dalam keterangannya, Senin (12/12).


Baca Juga: Tingkatkan SDM Angkatan Kerja, Kemenperin Gelar Program D1 Bisa Langsung Kerja

Kerja sama juga mencakup pengembangan tenaga kerja dan kerja sama ketenagakerjaan di Indonesia dan Korea Selatan, pertukaran informasi dan materi yang menjadi kepentingan bersama, termasuk kunjungan benchmarking dan pertukaran tenaga ahli, modul pembelajaran, kurikulum, teknologi, dan tenaga teknis terkait transformasi industri 4.0.

“Penandatanganan MoU ini adalah langkah awal yang tentunya perlu ditindaklanjuti dengan rencana teknis yang disepakati oleh tim teknis kedua pihak agar terlaksana,” lanjut Arus.

Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin, Andi Rizaldi, mengapresiasi kerja sama tersebut. "MoU Perkembangan Eco-Industrial Park (EIP) Model Korea di Indonesia dapat mempercepat transformasi Industrial Estates di Indonesia menuju Eco-Industrial Park," ucap Andi.

Kemenperin sendiri menaungi 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 9 Sekolah Menengah Kejuruan, serta 7 Balai Diklat Industri yang setiap tahun menghasilkan ribuan SDM kompeten dan siap kerja.

Baca Juga: Kemenperin Percepat Bangun Ekosistem Industri Semikonduktor

“Kami harapkan dari MoU ini akan dilahirkan banyak kesempatan penyerapan tenaga kerja baik di Indonesia dan Korea Selatan serta peningkatan keahlian teknologi dan manajemen Indonesia dari benchmarking Korea Selatan,” kata Arus.

Sebelumnya, dengan Kemenperin, kerja sama Korea Selatan dan Indonesia berupa kerja sama strategis di bidang pengembangan pusat teknologi alat-alat permesinan di Bandung, Jawa Barat dengan Korea Institute for Advancement of Technology (KIAT), aktivitas kerjasama terkait industri 4.0 dengan NRC, pembangunan smart factory dan test bed di PIDI 4.0 dengan KITECH, ILJOO GnS dan Gachon University.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli