KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bertandangnya perusahaan ternama Korea Selatan, LG Chemical ke Indonesia diharapkan sebagai sinyal kuat untuk merealisasikan pengembangan kendaraan motor listrik di Indonesia lebih gencar lagi. Adapun LG Chemical dibidik pemerintah menjadi
pilot project dari rencana ini. Jika terealisasi, langkah ini bisa mengakselerasi penerapan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Baca Juga: Kemenperin realisasikan anggaran 2019 hingga 92% Melansir keterangan tertulis Kementerian Perindustrian yang dirilis pada (8/1) Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan LG Chemcial diharapkan bisa berpartisipasi dalam proyek tersebut dengan menyediakan baterai motor elektrik dengan skema
battery swap. Pasalnya pemerintah menargetkan sekitar 20% dari total produksi nasional atau sebanyak 2 juta unit pada tahun 2025 adalah sepeda motor listrik. Dari jumlah tersebut, diharapkan terjadi peningkatan hingga tahun 2029. Sehingga, pada 2030 Indonesia diproyeksikan menjadi pusat kendaraan listrik di kawasan ASEAN “Untuk merealisasikan target tersebut, kami secara agresif mengajak para produsen otomotif agar membuka kegiatan produksi di Indonesia. Pemerintah yakin bahwa Indonesia memiliki banyak keunggulan pada sektor otomotif, sehingga target pada tahun 2030 tersebut, bukan hal yang mustahil untuk dicapai,” jelasnya.
Baca Juga: Penurunan harga gas Industri menghemat 2,5%-7,5% pelaku industri petrokimia Menperin berharap LG Chemical bisa berkolaborasi dengan delapan perusahaan motor listrik dalam pilot project tersebut, berikut perusahaan yang berpotensi ikut di antaranya PT Triangle Motorindo (VIAR), PT Migo Ebike Success (MIGO), PT Green City Traffic, dan anak usaha PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) yakni PT Juara Bike. Meski pemerintah sudah menyatakan secara gamblang mana saja perusahaan yang dibidik untuk kolaborasi, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) menyatakan perusahaan belum menerima komunikasi atau penunjukan secara tertulis hingga saat ini oleh pemerintah. "Oleh karenanya, SLIS belum melakukan penyusunan rencana secara konkret," ujar Wilson Teoh, Direktur Operasional Gaya Abadi Sempurna kepada Kontan.co.id, Senin (13/1).
Baca Juga: Industri plastik sambut baik rencana penurunan harga gas industri Emiten yang baru saja melantai di bursa pada 2019 lalu ini mengakui bakal fokus mengejar target-target internal perusahaan maupun pemerintah untuk mengembangkan kendaraan listrik. Wilson menyatakan target yang dicanangkan pemerintah hingga 2025 tersebut akan didukung oleh kebijakan baru yang memberikan hal baik bagi perusahaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .