JAKARTA. Pemerintah dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah membuat platform untuk kendaraan angkutan pedesaan yang murah dan ramah lingkungan sejak diterbitkannya Perpres nomor 10 tahun 2010. "Pemerintah bersama BPPT membuat platform untuk mobil pick up yang bisa dikonversi, terus kita bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) untuk memproduksi, sudah dibuat prototype dan sebagainya. Tetapi di tengah jalan PT INKA berhenti dengan program itu," kata MS Hidayat Menteri Perindustrian di Kantornya Senin (18/11). Hidayat sendiri tidak mengetahui mengapa PT INKA memberhentikan sementara program tersebut. "Saya enggak tahu kenapa, mungkin keberatan dan kemudian kami tetap dengan BPPT membuat program ini berjalan terus," tuturnya. Menurut Hidayat Kemenperin dan BPPT mencari BUMN yang dapat melaksanakan program tersebut. Sejauh ini belum ada BUMN yang tertarik sehingga Kemenperin masih mencari BUMN mana yang berminat pada angkutan murah pedesaan ini. Menurut Hidayat, setelah program ini kembali diangkat kembali ke publik oleh Presiden, maka momen tersebut akan digunakan oleh Menperin untuk menjelaskan kembali kepada Presiden. "Karena Kementerian Perindustrian kewenangannya sebagai regulator adalah menyiapkan konsepnya tetapi kemudian mesti ada pelakunya, dan swasta mungkin tertarik kalau untuk mobil angkutan pedesaan kalau BUMN sendiri sudah bisa mulai dulu," tuturnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kemenperin masih cari BUMN yang buat angkutan desa
JAKARTA. Pemerintah dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah membuat platform untuk kendaraan angkutan pedesaan yang murah dan ramah lingkungan sejak diterbitkannya Perpres nomor 10 tahun 2010. "Pemerintah bersama BPPT membuat platform untuk mobil pick up yang bisa dikonversi, terus kita bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) untuk memproduksi, sudah dibuat prototype dan sebagainya. Tetapi di tengah jalan PT INKA berhenti dengan program itu," kata MS Hidayat Menteri Perindustrian di Kantornya Senin (18/11). Hidayat sendiri tidak mengetahui mengapa PT INKA memberhentikan sementara program tersebut. "Saya enggak tahu kenapa, mungkin keberatan dan kemudian kami tetap dengan BPPT membuat program ini berjalan terus," tuturnya. Menurut Hidayat Kemenperin dan BPPT mencari BUMN yang dapat melaksanakan program tersebut. Sejauh ini belum ada BUMN yang tertarik sehingga Kemenperin masih mencari BUMN mana yang berminat pada angkutan murah pedesaan ini. Menurut Hidayat, setelah program ini kembali diangkat kembali ke publik oleh Presiden, maka momen tersebut akan digunakan oleh Menperin untuk menjelaskan kembali kepada Presiden. "Karena Kementerian Perindustrian kewenangannya sebagai regulator adalah menyiapkan konsepnya tetapi kemudian mesti ada pelakunya, dan swasta mungkin tertarik kalau untuk mobil angkutan pedesaan kalau BUMN sendiri sudah bisa mulai dulu," tuturnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News