KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memandang transformasi rantai pasok dan logistik pada sektor industri yang berbasis teknologi digital seperti, physical internet, IT standards, data analytics, cloud, blockchain, robotics & automation bakal berdampak bagi efisiensi industri. Khususnya pada biaya logistik, penurunan biaya administrasi, serta mengeliminasi biaya memindahkan dokumen fisik lintas batas internasional. "Transformasi logistik yang berbasis digital sangat diperlukan mengingat adanya tren sosial dan perubahan pola bisnis pada era digital," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono dalam siaran pers, Kamis (17/10). Sigit menuturkan, melalui transformasi manajemen rantai pasok dan logistik yang berbasis platform logistik 4.0, diproyeksikan mampu mendorong perubahan metode serta cara pertukaran data antar ekosistem logistik menjadi lebih efisien. “Jadi, yang sebelumnya menggunakan pertukaran data bilateral menjadi platform digital, sehingga akan meningkatkan keamanan dan kemudahan akses pada informasi end-to-end rantai pasok,” kata Sigit.
Kemenperin: Rantai pasok digital ditargetkan kurangi biaya logistik jadi 13,5% PDB
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memandang transformasi rantai pasok dan logistik pada sektor industri yang berbasis teknologi digital seperti, physical internet, IT standards, data analytics, cloud, blockchain, robotics & automation bakal berdampak bagi efisiensi industri. Khususnya pada biaya logistik, penurunan biaya administrasi, serta mengeliminasi biaya memindahkan dokumen fisik lintas batas internasional. "Transformasi logistik yang berbasis digital sangat diperlukan mengingat adanya tren sosial dan perubahan pola bisnis pada era digital," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono dalam siaran pers, Kamis (17/10). Sigit menuturkan, melalui transformasi manajemen rantai pasok dan logistik yang berbasis platform logistik 4.0, diproyeksikan mampu mendorong perubahan metode serta cara pertukaran data antar ekosistem logistik menjadi lebih efisien. “Jadi, yang sebelumnya menggunakan pertukaran data bilateral menjadi platform digital, sehingga akan meningkatkan keamanan dan kemudahan akses pada informasi end-to-end rantai pasok,” kata Sigit.