KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan industri merupakan salah satu pilar dalam pembangunan perekonomian nasional yang diarahkan dengan menerapkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus memacu produktivitas dan daya saing industri nasional dengan salah satu upaya strategisnya menjaga ketersediaan dan pasokan energi. “Tidak stabilnya kondisi geopolitik global yang dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina membuat harga komoditas energi internasional saat ini mengalami kenaikan dan juga mengganggu situasi pasar,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Rapat Kerja Bersama Kemenperin dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dikutip dari siaran pers, Senin (4/7). Menurut Menperin, dampak kenaikan harga yang signifikan pada bahan bakar dan bahan baku saat ini dinilai sangat berat bagi aktivitas sejumlah sektor industri di tanah air. Sebab, komposisi bahan baku menyumbang 87,25% dari total biaya produksi. Sementara itu, kontribusi bahan bakar, tenaga listrik, dan gas sebesar 5,87%.
Kemenperin Sebut Pasokan Energi Penting untuk Daya Saing Industri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan industri merupakan salah satu pilar dalam pembangunan perekonomian nasional yang diarahkan dengan menerapkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus memacu produktivitas dan daya saing industri nasional dengan salah satu upaya strategisnya menjaga ketersediaan dan pasokan energi. “Tidak stabilnya kondisi geopolitik global yang dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina membuat harga komoditas energi internasional saat ini mengalami kenaikan dan juga mengganggu situasi pasar,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Rapat Kerja Bersama Kemenperin dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dikutip dari siaran pers, Senin (4/7). Menurut Menperin, dampak kenaikan harga yang signifikan pada bahan bakar dan bahan baku saat ini dinilai sangat berat bagi aktivitas sejumlah sektor industri di tanah air. Sebab, komposisi bahan baku menyumbang 87,25% dari total biaya produksi. Sementara itu, kontribusi bahan bakar, tenaga listrik, dan gas sebesar 5,87%.