Kemenperin Siapkan Terobosan Penuhi Kebutuhan Puluhan Ribu SDM Perkapalan di Batam



KONTAN.CO.ID - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong ketersediaan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) industri di tanah air. Upaya ini ditempuh antara lain dengan dengan meningkatkan inovasi pada unit pendidikan ataupun pelatihan vokasi industri binaan Kemenperin. Langkah tersebut tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan SDM industri untuk menopang produktivitas industri di Indonesia.

"Kemitraan 'link and match' yang selama ini sudah dibangun antara lain adalah memasok sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan menciptakan inovasi teknologi yang dibutuhkan oleh sektor industri,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (13/5).

Penerapan inovasi pendidikan vokasi industri dilakukan melalui Program Pelatihan Vokasi bidang Industri 3 in 1 dengan pola pelatihan yang bertujuan memberikan pembekalan maksimal dalam keterampilan dasar (skilling), peningkatan keterampilan (up-skilling), maupun pembaruan keterampilan (re-skilling) pada para tenaga kerja industri yang menjadi fokus perhatian Kemenperin saat ini.


“Hal ini menjadi wujud nyata dalam menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten serta untuk memastikan peran vital pembangunan SDM Industri kompeten dapat terus terpenuhi dengan baik,” ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan.

Salah satu industri yang kembali menggeliat di Indonesia adalah sektor galangan kapal. Secara khusus, industri galangan kapal di Kota Batam saat ini membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja. Hal ini menyusul banyaknya produksi kapal di wilayah tersebut. Bisnis perkapalan diharapkan dapat mendorong penyerapan tenaga kerja lokal yang masif.

Pada Rabu (8/5) lalu, BPSDMI Kemenperin meresmikan Pelatihan Vokasi Industri Sektor Perkapalan yang merupakan hasil kolaborasi dengan asosiasi dan mitra industri di wilayah Batam, serta didukung oleh pemerintah daerah setempat.

“BPSDMI melakukan terobosan baru dengan melaksanakan pelatihan bagi SDM industri perkapalan. Untuk mengurangi gap kompetensi antara lulusan pelatihan dengan kebutuhan pada sektor industri di Indonesia, orientasi pelatihan yang selama ini supply driven harus diubah menjadi demand driven,” kata Masrokhan dalam peresmian pelatihan tersebut.

Dengan tujuan membangun sinergi dan kolaborasi di sektor baru, tempat pelaksanaan kerjasama ini difasilitasi langsung oleh LPK Geweld memfasilitasi kerja sama ini. Kemudian, LSP Perkapalan dan LSP Profesi Las memfasilitasi penyediaan asesor uji kompetensi. Bentuk kerjasama dan kolaborasi dengan pihak LPK Geweld, IPERINDO, LSP Perkapalan, dan LSP Profesi Las ini dapat menjadi pemacu produktivitas SDM industri manufaktur nasional agar terus berkembang dan berdaya saing global.

Masrokhan menyampaikan, sebanyak 140 tenaga kerja dan calon tenaga kerja lokal mengikuti pelatihan tersebut. “Pelatihan ini diharapkan menjadi awalan baik bagi peningkatan kualitas SDM industri di Indonesia dan bermanfaat bagi para peserta pelatihan ke depannya,” pungkas Kepala BPSDMI Kemenperin.

Baca Juga: Kemenperin Gulirkan Program Restrukturisasi Mesin Tahun 2024 bagi Industri Mamin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
TAG: