Kemenristek bentuk konsorsium Covid-19 untuk menangani penyebaran virus corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek BRIN) menunjukkan komitmennya untuk menangani wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Hal ini terbukti dari pembentukan Konsorsium Covid-19 dengan bekerja sama dengan Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK) di bawah lingkungan Kemenristek BRIN.

Seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Indonesia (Batan), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), serta Perguruan Tinggi, dan Rumah Sakit.

Baca Juga: Jubir Covid-19 ingatkan ada kenaikan kasus positif di Sulawesi Selatan


"Tujuan dari dibentuknya konsorsium Covid-19 adalah memberikan dukungan penuh kepada tim atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh BNPB dan juga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) khususnya Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), terutama di dalam pemeriksaan atau uji sampel," ujar Menristek BRIN Bambang Brodjonegoro dalam telekonferensi online, Kamis (26/3).

Selain dukungan terhadap Gugus Tugas dan Litbangkes, Kemenristek BRIN akan fokus pada kegiatan penelitian, pengembangan, dan pengkajian penerapan (Litbangjirab) untuk berbagai aspek dari penanganan virus Corona.

Ia menuturkan, dalam jangka pendek Kemenristek BRIN akan mencoba melakukan telaah lebih dalam mengenai bahan makanan ataupun bahan-bahan lain yang diperkirakan bisa meningkatkan daya tahan tubuh manusia, atau meningkatkan imunitas.

"Dari berbagai bahan yang ada di dalam biodiversity kita, sudah ada beberapa yang dikaji secara mendalam. Salah satunya, adalah analisa mengenai buah jambu biji yang diperkirakan merupakan salah satu bahan terbaik untuk dikonsumsi dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi Covid-19 ini," ujarnya.

Baca Juga: Wapres sebut kebijakan rapid test virus corona diprioritaskan untuk masyarakat

Selain itu, dalam jangka pendek pihaknya juga akan melakukan pengembangan dan pengkajian terhadap alat pelindung diri (APD). Mulai dari masker sampai dengan pakaian.

Diharapkan, dalam waktu dekat Kemenristek BRIN sudah dapat memproduksi APD sendiri dalam jangka waktu dekat ini. Tentunya, APD yang akan diproduksi tetap memerhatikan kualitas dan standar yang ditetapkan. "Selain itu, kami sedang melakukan upaya produksi sanitizer oleh LIPI dan BPPT yang nantinya akan disebarluaskan kepada pihak-pihak yang membutuhkan," kata Bambang.

Produksi sanitizer ini dilakukan, dalam rangka mendorong masyarakat agar tidak mudah terpapar virus Corona. Tak hanya itu, saat ini Kemenristek BRIN juga sedang dalam tahapan untuk mengembangkan prototipe berupa disinfektan chamber yang nantinya akan diproduksi dan disebarluaskan ke beberapa titik rawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .