KONTAN.CO.ID - Pemerintah menargetkan Dana bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dari 6 juta penerima di tahun ini menjadi 10 juta. Di awal program, banyak orang meragukan PKH akan disalahgunakan masyarakat bawah untuk membeli hal lain, yakni rokok. Namun, menurut Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Andi Z. Dulung, hal ini tidak benar. "Di awal kita pun khawatir seperti itu ketika diberikan kepada 6% dari penduduk miskin tapi mereka tak seperti itu justru," ujar Andi pada Kamis (24/8) di Hotel Pullman.
Andi menuturkan, ia mengakui bahwa penelitian mengenai barang yang memiskinkan masyarakat adalah rokok, namun hal ini tidak terjadi dalam PKH. Masyarakat 6% yang diberi PKH benar-benar menggunakan bantuan untuk membeli bahan-bahan pokok untuk makanan.