Kementan Apresiasi Pelaksana Pendamping Petani Milenial Jawa Timur



KONTAN.CO.ID -  BOGOR. Sejumlah unsur pelaksana pendamping Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) Provinsi Jawa Timur meraih Penghargaan Terbaik 2023 dari Kementerian Pertanian (Kementan), atas dedikasi mendukung dan mendampingi pengembangan petani milenial Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Penghargaan Program YESS diserahkan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi didampingi Kepala Pusdiktan Kementan, Idha Widi Arsanti pada Malam Puncak Millennial Indonesia Agropreneur 2023 (MIA) di Polbangtan Bogor pada Jumat (3/10) di Kota Bogor, Jawa Barat.

Sejumlah kategori penghargaan diraih PPIU Jatim yakni Petani Pelopor Pembentuk Ekosistem Agribisnis Tingkat Nasional, Nova Subagyo dari Kabupaten Tulungagung; Fasilitator Pemuda Berkinerja Baik tingkat PPIU, Roni Wahyu Widodo (Pacitan); Mobilizer Berkinerja Baik Tingkat Nasional, Trasno Yuli M (Pacitan) dan Financial Advisor Berkinerja Baik Tingkat Nasional, Ike Fitriani (Pacitan] serta DIT Pasuruan selaku District Implementation Team (DIT) Pembentuk Ekosistem Agribisnis Tingkat Nasional.


Para peraih Penghargaan YESS dari PPIU Jatim tersebut hadir pada MIA 2023 di Bogor didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan Project Manager PPIU YESS Jawa Timur, Acep Hariri.

Baca Juga: Kementan Klaim 140 Importir Sudah Mendapat Rekomendasi Impor Bawang Putih

Pemberian Penghargaan YESS sejalan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang berupaya melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pangan.

“Indonesia akan berdaulat dan menjadi negara pengekspor beras pada 2027, dengan produksi beras dari lahan sebesar 10 juta ton. Syaratnya, setiap tahun ada peningkatan lahan satu juta hektar, sehingga terjadi penambahan produksi 2,5 juta ton beras setiap tahun," katanya seperti dikutip dari siaran pers Kementan, Minggu (5/11).

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menekankan tentang peran penting petani milenial dalam pembangunan pertanian.

"Keberhasilan dalam menyediakan pangan untuk populasi yang terus meningkat serta upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ekspor pertanian bergantung pada generasi milenial," katanya.

Dalam arahannya, Kapusdiktan BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa Program YESS yang diluncurkan sejak 2016, telah membantu untuk regenerasi pertanian melalui terciptanya wirausahawan muda pertanian dan ketenagakerjaan yang andal.

"Kegiatan MIA 2023 terkait erat pada upaya tersebut, yang merupakan kegiatan dalam rangka memfasilitasi para mahasiswa, petani milenial serta pemuda untuk saling bertukar pengalaman dan membangun jejaring antar wirausaha pertanian dalam upaya mendukung regenerasi petani dan ketahanan pangan," kata Kapusdik yang akrab disapa Santi.

Baca Juga: Sang Hyang Seri Pasok Benih Padi 424 Ton ke 16.964 Hektare Sawah di 8 Provinsi

Menurutnya, MIA 2023 mengusung tema ´Penumbuhan Petani Milenial dalam Mendukung Regenerasi Petani dan Ketahanan Nasional´ yang berlangsung selama dua hari, 3 - 4 November 2023 di Polbangtan Bogor.

Diketahui, kegiatan MIA terdiri atas Pameran Produk Petani Milenial, lomba fashion show, mewarnai dan menggambar dengan tema pertanian, Penghargaan Program YESS dan Pembukaan Pelatihan Smart Agribisnis, Peningkatan Kapasitas Ekspor serta Pelepasan Peserta Magang Taiwan dan Specified Skilled Workers [SSW] ke Jepang.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengapresiasi komitmen dan kinerja petani milenial serta pendamping pelaksana PPIU Jatim bagi pengembangan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian di Jawa Timur, sehingga layak mendapat Penghargaan YESS 2023 dari Kementan yang diserahkan oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

"Polbangtan Malang sebagai salah satu lembaga pendidikan vokasi pertanian di Jawa Timur, berperan aktif pada kegiatan MIA 2023 pada Pameran Pertanian Produk Petani Milenial sebagai wujud komitmen mengembangkan petani milenial di Jawa Timur," kata Udrayana, akrab disapa Uud.

Baca Juga: Bantah Food Estate Jadi Program yang Gagal, Kementan Tunjukkan Hasilnya

Sementara Project Manager PPIU YESS Jawa Timur, Acep Hariri mengingatkan para peraih Penghargaan YESS untuk berupaya keras mempertahankan capaian yang telah diraih, karena mempertahankan kinerja lebih sulit ketimbang upaya mencapainya.

"Pelaksana pendamping PPIU Jatim lainnya harus terpacu movitasi dan komitmennya untuk memberikan yang terbaik bagi pengembangan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian di Jawa Timur," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli