Kementan Beberkan Alasan Harga Cabai Naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui saat ini pasokan cabai merah dan cabai rawit mengalami penurunan produksi. 

Hal ini disampakan oleh Direktur Pengelolaan dan Pemasaran  Hasil Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Bambang Sugiarto dalam rapat koordinasi inflasi mingguan, Senin (8/7). 

"Cabai merah kita pada bulan-bulan ini dalam posisi kritis karena stok minus atau kecil sampai September," kata Bambang. 


Sementara untuk cabai rawit, pasokan masih mencukupi. Hanya saja, ia memprediksi pada bulan November-Desember produksi akan berangsur turun terlebih telah memasuki musim hujan. 

Baca Juga: Bawang Putih Mahal di Atas Rp 40.000, Realisasi Impor Jadi Kendala?

"Cabai rawit memang kondisi saat ini masih aman namun kita akan mengalami shortage di bulan November-Desember," ungkap Bambang. 

Ia juga menyebut kritisnya stok cabai-cabaian ini disebabkan beberapa daerah sentra produksi seperti Lamongan, Tuban dam Kediri alami gagal panen, bahkan beberapa petani juga sudah mengalami beberapa pembongkaran. 

Berkurangnya stok cabai ini turut berdampak pada kenaikan harga cabai secara nasional. 

Berdasarkan, Data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) harga cabai merah keriting naik 0,79% menjadi Rp 46.160/kg. Kenaikan tertinggi terjadi di Papua Pegunungan mencapai Rp 121.230/kg dan terendah di Sulawesi Selatan mencapai Rp 31.190/kg. 

Sementara, cabai rawit merah naik 2,75% menjadi Rp 50.420/kg. Kenaikan tertinggi terjadi di Papua Pegunungan Rp 126.510/kg dan kenaikan terendah terjadi di Sulawesi Selatan mencapai Rp 35.570/kg. 

Baca Juga: Harga Pangan Hari Ini: Beras, Cabai, Daging Sapi hingga Jagung Naik Harga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati