JAKARTA. Kementerian Pertanian mencurigai adanya kebocoran subsidi pupuk yang menyebabkan penyaluran pupuk bersubsidi tidak sesuai sasaran. Akibatnya, banyak daerah-daerah yang tidak mendapatkan pupuk sesuai kuotanya. "Kita memang terus terang saja masih mencurigai adanya kebocoran subsidi pupuk, dengan disparitas harga pupuk yang tinggi memancing orng-orang yang memanfaatkan ini masih tinggi," ujar Menteri Pertanian, Suswono, Di Gedung DPR Jakarta, Selasa (16/6). Suswono menjelaskan, kebocoran pupuk bersubsidi yang terjadi saat ini sudah menjadi rahasia umum. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena tidak pernah ada tindakan yang tegas dari petugas terhadap orang-orang menyebabkan terjadinya kebocoran pupuk. Ketika ditanya berapa data kebocoran pupuk tersebut, Suswono mengakui tidak memiliki data pasti. Namun, menurutnya, Kementan akan terus berusaha agar kebocoran subsidi pupuk tersebut dapat dihentikan dengan menambah anggaran Komisi Pengawas Pupuk dan Pertisida (KP3). "Inilah yang kami terus terang saja tidak memiliki data pasti ya, tapi memang kebocoran ini bukan rahasia, dan kasus-kasus penemuan penyimpangan pupuk ini jarang diproses sampai tuntas oleh pengadilan," katanya. "Jadi efek jeranya kurang. Makanya KP3 ini didalamnya ada Polisi dan Jaksa untk tindakannya makin keras dan kita akan naikan anggarannya," tandasnya. (Yoga Sukmana)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kementan curigai ada kebocoran subsidi pupuk
JAKARTA. Kementerian Pertanian mencurigai adanya kebocoran subsidi pupuk yang menyebabkan penyaluran pupuk bersubsidi tidak sesuai sasaran. Akibatnya, banyak daerah-daerah yang tidak mendapatkan pupuk sesuai kuotanya. "Kita memang terus terang saja masih mencurigai adanya kebocoran subsidi pupuk, dengan disparitas harga pupuk yang tinggi memancing orng-orang yang memanfaatkan ini masih tinggi," ujar Menteri Pertanian, Suswono, Di Gedung DPR Jakarta, Selasa (16/6). Suswono menjelaskan, kebocoran pupuk bersubsidi yang terjadi saat ini sudah menjadi rahasia umum. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena tidak pernah ada tindakan yang tegas dari petugas terhadap orang-orang menyebabkan terjadinya kebocoran pupuk. Ketika ditanya berapa data kebocoran pupuk tersebut, Suswono mengakui tidak memiliki data pasti. Namun, menurutnya, Kementan akan terus berusaha agar kebocoran subsidi pupuk tersebut dapat dihentikan dengan menambah anggaran Komisi Pengawas Pupuk dan Pertisida (KP3). "Inilah yang kami terus terang saja tidak memiliki data pasti ya, tapi memang kebocoran ini bukan rahasia, dan kasus-kasus penemuan penyimpangan pupuk ini jarang diproses sampai tuntas oleh pengadilan," katanya. "Jadi efek jeranya kurang. Makanya KP3 ini didalamnya ada Polisi dan Jaksa untk tindakannya makin keras dan kita akan naikan anggarannya," tandasnya. (Yoga Sukmana)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News