Kementan Dorong Peran Desa dan Lembaga Keuangan untuk Dukung Petani Muda



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menekankan pentingnya dukungan terhadap generasi muda dalam sektor pertanian melalui Millenial Agriculture Forum (MAF). 

Kementan berkomitmen untuk membantu petani muda melalui penyediaan modal, pelatihan, akses pasar, serta inovasi dan kreativitas usaha pertanian.

MAF menjadi wadah kolaborasi antara petani muda, penyuluh, dan pemangku kepentingan untuk mendorong keterlibatan 3.000 mahasiswa, siswa, dan petani muda dalam program Merdeka Belajar. Generasi milenial dipandang sebagai motor penggerak modernisasi pertanian Indonesia.


Baca Juga: Indonesia Kuasai 80% Pasar Gambir Dunia, Ini Daftar Negara yang Jadi Tujuan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan pentingnya peran milenial dalam menjaga ketahanan pangan. 

Ia juga mendukung inisiatif program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) untuk regenerasi di sektor pertanian. "Pentingnya akses modal dan dukungan lembaga keuangan bagi petani muda dalam mengembangkan ekosistem pertanian di pedesaan," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (28/9).

Acara MAF edisi "Tani Akur" yang berlangsung di Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, mengangkat tema "Peran Pemerintah Desa dan Lembaga Keuangan Desa untuk Permodalan Petani Muda". Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kolaborasi dalam mendukung petani muda.

Inneke, Plt Pusdiktan,menyatakan bahwa petani muda adalah masa depan pertanian Indonesia. Ia berharap forum ini dapat memberikan informasi dan akses modal yang lebih baik bagi petani muda.

Baca Juga: Menyambut Indonesia Emas 2045 dengan Produk Hilirisasi Peternakan

Diskusi panel melibatkan beberapa narasumber, termasuk offtaker dan local champion, yang membahas tantangan serta peluang yang dihadapi petani muda, terutama dalam akses permodalan. 

Edy Siswojo, dari Koperasi Gapoktan Sambi Makmur Mandiri, menekankan pentingnya kemajuan teknologi pertanian dan motivasi bagi petani muda. Ia menyoroti bahwa petani milenial yang menggunakan teknologi modern lebih produktif dibanding petani senior yang masih menggunakan cara tradisional.

Dalam aspek pemasaran, BDSP (Business Development Service Providers) telah menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga keuangan untuk memfasilitasi akses modal bagi petani. Klinik Agribisnis Pojok Kredit juga menjadi salah satu langkah konkret dalam meningkatkan literasi keuangan bagi petani milenial.

Vikki Cahyoaji, seorang petani muda dan local champion, mengajak generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. Ia berbagi pengalamannya dalam mengembangkan usaha peternakan dan menekankan pentingnya kolaborasi dengan kelompok tani dalam memaksimalkan hasil pertanian. 

Baca Juga: APTI Serahkan Surat Tolak Kemasan Polos Produk Tembakau ke Wamentan

Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif antara narasumber dan peserta, dengan harapan dapat membangun ekosistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan mendukung generasi petani muda yang lebih mandiri serta kompetitif.

Selanjutnya: Peruri Sulap Area Bekas Pabrik Percetakan Uang Jadi Ruang Terbuka Hijau

Menarik Dibaca: Deteksi Kutu Kasur di Tempat Tidur, Begini Tanda-Tanda Ada Kutu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli