Kementan Gandeng IFAD Beri Pelatihan Petani Milenial Berwirausaha



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD), gencar memperkenalkan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di empat provinsi Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan. 

Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan dalam sektor pertanian.

Menurut Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, Program YESS memiliki dua kunci utama. Pertama, meningkatkan kapasitas pemuda melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian.


Baca Juga: Kementan Evaluasi Pelaksanaan Program Regenerasi Petani di Kalimantan Selatan

"Kedua, memastikan pemuda dan pemudi memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (25/11).

SMK PPN Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Wirausahawan Pemula dengan Basic Training and Advanced Training for Start-Up Young Entrepreneurs. 

Kegiatan ini dilaksanakan di tiga kabupaten pelaksana Program YESS di Kalimantan Selatan: Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu, dengan total 875 peserta.

Bimtek dilaksanakan di 35 Balai Penyuluh Pertanian dan Pusat Pelatihan Pertanian Swadaya, dengan tema "Pengembangan Kelembagaan dan Pemasaran Bidang Pertanian". 

Baca Juga: Minta ke Kemenkumham, Polda Metro Ajukan Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri

Wakil Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso, mengatakan bahwa pelatihan ini memberikan tambahan pengetahuan mengenai kendala dalam merintis usaha pertanian dan mengajak peserta untuk tidak takut menerima pengetahuan baru.

Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang pemetaan potensi pasar, pemasaran ritel modern, dan digital marketing, tetapi juga memahami jenis kelembagaan usaha, ekonomi pertanian, peran dan fungsi kelembagaan, serta struktur organisasi. 

Harapannya, peserta dapat menjadi petani yang mampu memenuhi kebutuhan lokal maupun nasional dan bersaing dengan negara lain. Pelatihan ini juga melibatkan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Perdagangan dari tiap kabupaten sebagai mitra untuk memberikan berbagai materi penting kepada peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli