Kementan harap sertifikasi penyuluh dapat tingkatkan produksi pertanian



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) menggelar Sertifikasi Kompetensi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu (THL-TB) Penyuluh Pertanian yang merupakan Calon ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian KInerja ( PPPK) terhadap 817 asesi asal Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut dilakukan di Bapeltan Provinsi Jawa tengah, Soropadan, dari tanggal 11-16 November 2020.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedy Nursyamsi menyebutkan bahwa sertifikasi kompetensi dilakukan sesuai dengan peraturan yang. Hal ini demi mengacu pada standar nasional.


"Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang sistematis dan objektif, yang mengacu pada standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar Internasional, dan standar khusus," ujar Dedi, dalam keterangannya, Sabtu, (14/11).

Baca Juga: Kementan gelar sertifikasi kompetensi terhadap 75 calon penyuluh pertanian

Menurutnya, dengan sertifikasi kompetensi dapat menjadikan penyuluh pertanian semakin pintar dan dan berkompeten. Hal tersebut tentu saja akan berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian.

“Amanah bagi kita agar dapat mengantarkan teman-teman THL TBPP menjadi ASN PPPK," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Polbangtan Yoma, Rajiman. Ia berharap semua mencapai garis finish dengan baik. Tidak ada yg tertinggal.

"Bila ada 1 yang tertinggal, itu terlalu banyak, maka kita perlu bersama perjuangkan kesempatan emas ini untuk teman penyuluhan pertanian THL TBPP," tegasnya.

Sebagai informasi, jumlah calon ASN PPPK sebanyak 817 orang penyuluh pertanian THL TBPP dan tenaga bantu lainnya dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah. Peserta asesi Jawa tengah dibagi menjadi tujuh gelombang asesmen, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: La Nina Datang, Pemerintah Kalang Kabut Menjaga Ketahanan Pangan

Selain itu, ada ketentuan lain bagi peserta yang dinyatakan reaktif dalam rapid test dan swab testnya belum muncul, maka tetap diberi kesempatan untuk mengikuti uji kompetensi melalui daring dengan aplikasi zoom.

Sementara itu, Sekertaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) yang juga pernah menjabat sebagai Kepala BPPSDMP Momon Rusmono menceritakan perjalanan perjuangannya bersama penyuluh-penyuluh Jawa Tengah yang tidak sebentar.

“Mungkin sudah sejak 10 tahun yang lalu, bapak, ibu, adikku sekalian jangan menyerah, sudah dibukakan jalannya, harapan saya semuanya dinyatakan kompeten," pungkasnya.

Selain itu, Asesi dari Kabuoaten Batang Mahmudi mengatakan banyak dari para penuuluh yang dilihat dari umur sudah tua, beberapa tahun lagi pensiun, tapi tetap semangat untuk menunjukkan bahwa mampu dan kompeten.

“Sangat bahagia saya dan teman-teman THL diberi kesempatan untuk berjuang menjadi ASN," lirihnya.

Selanjutnya: Pupuk Kaltim hadirkan program kemitraan pertanian terpadu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli