Kementan ingin pindahkan peternakan sapi perah



JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) segera menyusun rencana pemetaan industri peternakan sapi perah. Jika selama ini peternakan sapi perah terpusat di Pulau Jawa, tahun depan, Kementan mengupayakan peternakan sapi perah plus industri pengelolaan susu (IPS) akan terpusat di Pulau Sumatera.

Ada dua faktor yang membuat Kementan memindahkan sentra sapi perah. Pertama, ketersedian lahan di Pulau Jawa yang terbatas. Lahan peternakan sapi di Pulau Jawa tidak dapat bersaing dengan rencana perluasan lahan pertanian juga perkebunan. Kedua, harga pakan ternak di Pulau Jawa terbilang mahal. Alhasil, produksi susu nasional tidak mengalami kemajuan alias mandek.

Syukur Iwantoro, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan menjelaskan, impor susu yang mencapai 79% dari kebutuhan nasional terjadi karena kesalahan pemetaan peternakan sapi perah serta industri susu sapi nasional.


Syukur menyebut dari jumlah populasi sapi perah nasional sebanyak 634.000 ekor, sebanyak 99,47% berada di Pulau Jawa. Begitu juga dengan IPS yang seluruhnya di Pulau Jawa. Kondisi ini membuat produksi susu nasional sulit berkembang. Biaya pakan di Pulau Jawa juga tidak murah. Sebab, lahan untuk peternakan sapi harus bersaing dengan lahan industri lain.

"Lahan hijau di Pulau Jawa terbatas sehingga mempengaruhi performa sapi itu. Sehingga produktivitasnya rendah alhasil impor susu naik," kata Syukur pada pekan lalu.

Kondisi inilah yang membuat Kementan akan peternakan sapi ke luar Pulau Jawa. Provinsi Sumatera dan Sulawesi Selatan menjadi tujuannya. Sebab, kedua daerah tersebut memiliki lahan serta kebutuhan pakan yang tersedia. Tidak hanya memindahkan peternakan sapi perah rakyat ke daerah tersebut tapi juga meminta IPS untuk pindah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie