KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (KEmentan) dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) gencar melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). Selain itu, Kementan terus mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Program YESS, yang dijalankan pada empat provinsi di Indonesia yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS.
Baca Juga: Siang Ini, PN Jaksel Gelar Sidang Praperadilan Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo "Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," katanya dalam siaran pers, Selasa (7/11). SMK PP Negeri Banjarbaru sebagai salah satu pelaksana Program Yess atau Provincial Project Implementation Unit [PPIU] di Kalimantan Selatan kembali menggelar Bimbingan Teknis atau Advance Training for Start Up Young Entrepreneur dalam Program YESS Kalsel. Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru selama empat hari, 3 - 6 November 2023. Adapun tema yang diusung adalah “Pelatihan Smart Agribisnis Kewirausahaan Bagi Petani Milenial”. Pelatihan diikuti oleh 25 orang Penerima Manfaat Program YESS di Kalsel, yang merupakan petani pemula dari tiga Kabupaten wilayah Program YESS di Kalimantan Selatan, yaitu 10 orang dari Kabupaten Banjar, 5 orang dari Kabupaten Tanah Bumbu, dan 10 orang dari Kabupaten Tanah Laut.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah Naik, Ini yang Dilakukan Bapanas Pada kesempatan tersebut, Wakil Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru juga deputi bidang teknis PPIU Kalsel, mewakili Kepala Sekolah Budi Santoso menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi tambahan pengetahuan tentang hal-hal yang menjadi kendala-kendala dalam merintis usaha bidang pertanian. “Jangan takut menerima tambahan pengetahuan dan wawasan kita, dan kedepan pertanian kita menjadi maju, serta Bapak-Ibu menjadi sukses. Kedepannya Bapak-Ibu diharapkan menjadi petani yang bisa memenuhi kebutuhan lokal atau bahkan nasional, dan jangan kalah dari negara lain”, ujarnya. Peserta sendiri mendapatkan berbagai materi dari narasumber diantaranya praktisi ataupun widyasiwara. Peserta pelatihan Abdul Halim dari Kabupaten Banjar pun merasa bangga menjadi penerima manfaat Program Yess, dengan mengikuti pelatihan dari Kementan ini Adapun materi pelatihan yang didapat antara lain: Smart Agribisnis dan Pertanian Modern, Teknologi Pertanian Modern dan Perangkat Lunak Pertanian, Kewirausahaan Dalam Agribisnis, Kebijakan Pengembangan Smart Agribisnis Kewirausahaan Bagi Petani Milenial, Pemasaran dan Penjualan,
Baca Juga: IHT Berdampak Besar ke Ekonomi, Kemenperin Minta Penyusunan RPP Kesehatan Lebih Bijak Kemudian Presentasi dan Komunikasi Bisnis, Pengelolaan Permodalan Usaha dan Penggunaan Teknologi Untuk Pengelolaan Keuangan, Investasi dan Pengembangan Bisnis dan terakhir Rencana Tindak Lanjut. Di kesempatan ini juga peserta juga mengikuti acara pembukaan Milenial Indonesia Agripreneur (MIA) di Polbangtan Bogor, Jumat (3/11/2023) secara daring zoom. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli