KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak enam petani muda dari Banyuwangi, penerima manfaat Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), diberangkatkan ke Taiwan pada Minggu, 1 September 2024, untuk mengikuti program magang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, wawasan, dan pengalaman mereka dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia. Sebelum keberangkatan, keenam petani muda tersebut mengikuti pembekalan selama tiga hari, 29-31 Agustus, di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Rogojampi, Banyuwangi.
Baca Juga: Kementan Dukung Petani Milenial Jatim Lewat Program YESS Kegiatan ini merupakan bagian dari Program YESS, yang didukung oleh Kementerian Pertanian bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), dan difasilitasi oleh Polbangtan Malang sebagai unit pelaksana proyek di Jawa Timur. Program YESS telah menyelenggarakan magang luar negeri sejak 2021, dan pada tahun ini fokus pada Banyuwangi sebagai lokasi pelatihan. Kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya pemberdayaan petani muda melalui pelatihan, teknologi, dan dukungan finansial. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa Program YESS merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani muda, yang diharapkan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan inovasi di sektor pertanian.
Baca Juga: Kementan Dorong Petani Muda Tingkatkan Kompetensi Lewat Smart Farming "Dengan dukungan ini, diharapkan petani muda dapat berperan lebih aktif, berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan menciptakan inovasi yang akan menguntungkan sektor pertanian di masa depan," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/8). Selama pembekalan, Wakil Manager Bidang Teknis PPIU Jatim, Saikhu, menekankan pentingnya pemahaman terhadap berbagai aspek kerja dan kewirausahaan. Para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan pengalaman magang secara efektif setelah kembali ke Indonesia, baik sebagai mitra usaha maupun sebagai pekerja terampil.
Baca Juga: Kementan Dorong Kesetaraan dan Inklusi Sosial Pertanian Konsultan Technical and Vocational Education and Training (TVET), Andri, menjelaskan bahwa peserta magang juga diharuskan mengisi logbook dan daftar hadir setiap minggu untuk keperluan pemantauan dan evaluasi. Sementara itu, para pelaku usaha yang menjadi mitra magang, seperti Ketua P4S Sirtanio, Samanhudi, dan Abdul Aziz, pemilik UD Etawa Farm, menyatakan komitmen mereka untuk memberikan pengalaman berharga dan berharap peserta magang dapat berkontribusi secara positif. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli