Kementan Perkuat Sinergi untuk Kemandirian Petani Muda di Jawa Timur



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong sinkronisasi antara dinas pertanian dan stakeholders di lima kabupaten di Jawa Timur, Pacitan, Malang, Pasuruan, Tulungagung, dan Banyuwangi, untuk mendukung pengembangan petani muda. 

Sinkronisasi ini dilakukan melalui program Youth Entrepreneurship And Employment Support Services Programme (YESS) yang dikelola oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU).

Pertemuan bertajuk “Kerjasama Provinsi” yang digelar di Malang, Rabu (4/9), menegaskan pentingnya sinergi antara program YESS dan program dinas terkait di tingkat provinsi. 


Baca Juga: Kementan Luncurkan Program Agribisnis Hortikultura Berbasis Digital

Project Manager PPIU Jawa Timur, Acep Hariri, menekankan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, untuk memperkuat sektor pertanian melalui peningkatan produktivitas dan kemandirian pangan.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa program YESS tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga membangun jaringan dukungan kuat bagi petani muda. 

"Hal ini bertujuan untuk memastikan mereka dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi komunitasnya," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (10/9).

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menegaskan komitmen Kementan untuk mendampingi petani muda dari hulu ke hilir melalui program YESS, termasuk menyediakan akses permodalan dan kesempatan magang luar negeri.

Baca Juga: Kementan Dorong Kesetaraan dan Inklusi Sosial Pertanian

Pada pertemuan ini juga dibahas strategi keluar (exit strategy) Program YESS, yang diharapkan dapat melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk merancang Forum Multi-Stakeholders Tingkat Kabupaten (District Multi Stakeholders Forum). 

Program YESS telah membina 60 ribu petani muda, namun sebagian besar masih didominasi oleh subsektor peternakan.

Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, melaporkan adanya peningkatan perhatian terhadap sektor pertanian, sementara Bappeda Banyuwangi berfokus pada pengembangan inovatif yang mengintegrasikan sektor pertanian dengan pariwisata. 

Baca Juga: Pupuk Organik dan Pemakaian Air Jadi Fokus Pengembangan Pertanian Berkelanjutan

Bappeda Pasuruan menargetkan pembentukan 1.000 petani muda, sedangkan Bappeda Tulungagung dan Pacitan menekankan pentingnya kolaborasi untuk memperkuat sektor pertanian melalui berbagai inisiatif lokal.

Dengan strategi-strategi yang dirancang, Kementan berharap pengembangan petani muda di Jawa Timur dapat berlangsung secara optimal dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli