Kementan: Program Food Estate Dapat Menyuplai Pasar Lokal dan Pasar Antar Kabupaten



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian mengungkapkan produksi produk pertanian dari lahan food estate yang sudah berlangsung dalam dua musim tanam ini berkecenderungan ada peningkatan produktivitas.

Direktur Jenderal PSP Kementan Ali Jamil, mengatakan bahwa program food estate sudah dapat menyuplai pasar lokal dan pasar antar kabupaten. “Dari luasan yang telah berproduksi yaitu sekitar 43 ribu hektare, hasilnya telah dapat mensupply pasar lokal dan pasar antar Kabupaten,” katanya.

Ali menambahkan, bahwa saat ini, komoditas utama di food estate Kalimantan Tengah adalah beras, karena masih menjadi makanan pokok masyarakat, sehingga ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitasnya menjadi bagian yang perlu diupayakan secara maksimal.


Baca Juga: Produksi Padi di Food Estate Kalteng Mulai Meningkat

“Namun demikian dikembangkan pula multi komoditas yang terdiri dari tanaman buah, tanaman sayuran, kelapa genjah dan ternak itik sebagai upaya diversifikasi usaha dan diversifikasi pemenuhan gizi masyarakat,” ujar Ali.

Ke depan, ia juga menyatakan akan berupaya untuk terus meningkatkan luas lahan, luas tanam, luas panen, dan produktivitas pertanian, sehingga dapat berkontribusi lebih besar lagi pada tingkat regional dan nasional.

Selain itu, untuk menjangkau pasar lebih luas, ia menyebutkan bahwa produk yang dihasilkan akan ditingkatkan pada aspek penyimpanan, pengemasan, dan distribusinya. Namun, usaha ini perlu dibarengi dengan peningkatan kemampuan pengelolaan bisnis di tingkat kelompok tani.

“Hal ini tentunya harus dibarengi dengan peningkatan kemampuan mengelola bisnis di tingkat Kelompok tani/kelompok masyarakat yang juga menjadi target kita bersama untuk terus diberdayakan dan ditingkatkan kemampuan teknis, manajerial dan finansialnya,” ungkapnya.

Pada tahun 2021, telah dilakukan kegiatan intensifikasi pada luasan lahan 14.135 hektare dan kegiatan ekstensifikasi pada luasan 17.000 hektare. Pada program intensifikasi, sudah mendapatkan hasil panen seluas 13.519 hektare dengan produksi sebesar 47.588 ton gabah kering giling.

Sedangkan pada kegiatan ekstensifikasi lahan yang pelaksanaannya adalah melakukan kegiatan fisik di lahan berupa pembersihan lahan atau land clearing, perataan lahan atau land levelling, pembuatan saluran air/irigasi, dan jalan usaha tani pada saat ini telah mendapatkan progres fisik seluas 13.911 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto