Kementan: Realisasi Tanam Padi Februari Baru Mencapai 570.000 Hektare



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mengejar capaian panen raya padi untuk memenuhi kebutuhan beras sepanjang tahun 2024. 

Direktur Serealia Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Ismail Wahab mengatakan pada bulan Februari ini pihaknya menargetkan penanaman padi di lahan seluas 2,6 juta hektare (ha). Hanya, sampai saat ini yang sudah terealisasi baru mencapi 570.000 hektare saja. 

"Pada hari ini yang sudah melapor tanam baru mencapai 570.000 hektare saja," kata Ismail dalam rakor Pengendalian Inflasi, Senin (19/2). 


Untuk itu, ia menghimbau agar kepala daerah yang sudah melakukan tanam untuk segera melapor. Menurutnya hal ini penting untuk penguatan data perberasan dalam negeri. Sehingga pemerintah bisa memastikan dengan akurat terkait ketersediaan beras yang ada. 

Baca Juga: Produksi Lokal Seret, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

"Saya lihat di Jawa Timur, Jawa Tengah sudah banyak (tanam) tapi pelaporan belum disampaikan. Ini mohon segera, agar kita tau kondisi riil di lapangan," jelasnya

Ia juga menghimbau kepada kepala daerah untuk segera melakukan percepatan tanam bagi daerah yang belum mengupayakan tanam pada bulan ini. 

Ismail menegaskan percepatan tanam dilakukan untuk mengejar masa panen raya pada April mendatang. Menurutnya langkah ini penting agar target surplus beras dapat tercapai pada tahun ini.

Lebih lanjut, pihaknya memastikan bahwa target 2,6 juta hektare lahan tanam bulan ini sudah dilakukan secara terukur dan memastikan ketersediaan lahanya.  

"Kita sudah ada satelit yang menunjukan potensi lokasi beras 2 juta hektare di tambah lokasi panen ada 670 .000-an hektare. Artinya ada 2,6 juta hektare potensi tanah yang bisa dikejar untuk tanam padi di bulan Februari," jelas Ismail. 

Baca Juga: Pemerintah Beberkan Sejumlah Alasan Penyebab Kelangkaan Beras

Dikatahui, panen raya pada tahun 2024 diprediksi baru berlangsung pada Maret dan puncaknya akan terjadi pada April hingga Mei mendatang. 

Mundurnya masa panen raya ini terjadi lantaran badai El-Nino yang menyebabkan keterlambatan masa tanam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi