Kementan sebut produksi beras capai tiga juta ton per bulan di tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, produksi beras di tahun depan akan mencapai 3 juta ton per bulan. Hal tersebut untuk menyeimbangkan konsumsi bulanan yang mencapai 2,5 juta ton.

"Kalau sebulan butuh 2,5 juta ton, maka minimal kita harus memproduksi 3 juta ton. Kalau tidak, kita tidak akan punya cadangan," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi.

Baca Juga: Ekonom CORE Indonesia proyeksikan inflasi tahun 2020 akan mengalami peningkatan


Menurut Agung, hal tersebut bisa tercapai mengingat penanaman padi sudah dilakukan sejak Desember. Dia menjelaskan, hingga Desember 2019, sudah terdapat penanaman sebesar 1,5 juta hektare.

Menurutnya, bila 1,5 juta ha tersebut dikalikan dengan rata-rata produksi sebanyak 5 ton per ha, maka sudah dihasilkan 7,5 juta ton gabah kering panen (GKP) di Maret 2020.

"Kalau 7,5 juta ton GKP, maka itu sudah menjadi 3,7 juta ton beras," ujar Agung.

Agung menambahkan, untuk memenuhi konsumsi, sebenarnya masih terdapat stok beras yang dimiliki Bulog, penggilingan hingga pedagang.

Sementara itu, berdasarkan data Kementan, diperkirakan terdapat surplus beras sebanyak 8 juta ton. Hal tersebut dengan memperkirakan terdapat sok akhir November sebanyak 4,7 juta ton dan produksi Desember-Maret sebanyak 13,36 juta ton. Sementara, kebutuhan sebanyak 10,08 juta ton.

Baca Juga: Kementan klaim pasokan pangan tahun 2020 cukup

Bila dirinci, ketersediaan beras di Desember sebanyak 1,02 juta ton, di Januari sebanyak 2,51 juta ton, di Februari sebanyak 3,07 juta ton dan di Maret sebanyak 6,75 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi