Kementan segera sinkronkan data lahan dengan BPS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan ingin merealisasikan program 100 hari kerjanya dengan melakukan pencocokan data lahan antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Badan Pusat Statisik (BPS).

"BPS dan Kementan harus saling menunjang untuk menemukan data yang akurat. Karena dengan akurasi, semua kegiatan dan program bisa berjalan dengan baik. Karena itu mulai hari ini saya yakin penyusunan data rampung dalam waktu yang cepat," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (29/10).

Dia pun mengatakan, data pertanian akan mengikuti data BPS ke depannya.  Meski begitu, menurutnya, masih ada beberapa data yang masuk kategori data merah, dimana sebagian lahan yang ada perlu dilakukan penghitungan ulang.


Baca Juga: Sejumlah pelaku usaha perkebunan menaruh harapan pada mentan yang baru

"Memang ada data hijau yang sudah beres, kemudian ada kuning yang masih perlu dipantau, dan ada data merah yang memang kita harus turun lagi ke lapangan. Tapi saya yakin datanya akan segera selesai," katanya.

Menurut Syahrul, pengambilan data bisa menggunakan metode kerangka sample area (KSA) atau metode ubinan untuk memprediksi berapa banyak hasil produksi yang dihasilkan. 

Tak hanya dengan BPS, Syahrul juga mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Administrasi Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN) untuk menyinkronkan area lahan. “Kita mau duduk bareng dan membicarakan apa metodologi yang mereka pakai dalam melihat lahan baku sawah dan seperti apa," kata Syahrul.

Baca Juga: Harga ayam naik, saham CPIN, JPFA dan MAIN mulai mendaki

Sementara itu, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perbaikan data lahan ini akan dimulai dengan melakukan pemetaan area baku kahan bersama 6 lembaga pemerintah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .