Kementan Targetkan 320.000 Petani Milenial Ada di Pedesaan pada 2025



KONTAN.CO.ID -   PASURUAN. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mendorong terbentuknya regenerasi petani milenial sebanyak 320.000 di pedesaan hingga tahun 2025.

Dalam upaya mendukung program tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan), terutama Polbangtan Malang, memfasilitasi kreativitas generasi milenial untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian melalui Ekosistem Kewirausahaan Pertanian.

Upaya tersebut dilakukan melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service (YESS), yang merupakan kerjasama antara Kementan dan International Fund of Agriculture Development (IFAD) dengan tujuan mengembangkan regenerasi di sektor pertanian.


Baca Juga: Percepat Regenerasi Petani di Kalimantan Selatan, Ini Strategi Kementan

Program YESS mengusung berbagai program seperti pelatihan, penumbuhan wirausaha muda pertanian (PWMP), pemagangan, dan hibah kompetitif dengan harapan dapat mendorong lahirnya generasi pertanian yang tangguh dan mandiri di masa depan.

Sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Provinsi Jawa Timur, Polbangtan Malang mengadakan pertemuan dengan District Implementation Team (DIT) dan petani milenial dalam upaya Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Program YESS Kabupaten Pasuruan. 

Pertemuan ini dilaksanakan di UPT Pertanian Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

Pertemuan dihadiri oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana; Project Manager PPIU Jawa Timur, Acep Hariri; Konsultan Entrepreneur, DIT Kabupaten Pasuruan, Mobilizer, dan 70 Penerima Manfaat yang tergabung dalam Korporasi YESS.

Baca Juga: Kementan Genjot Pengembangan Petani Milenial dan Wirausaha Muda Pertanian

Pertemuan ini dibuka dengan arahan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, yang menjelaskan bahwa pertemuan ini sebagai sarana evaluasi bersama untuk membangun ekosistem kewirausahaan di Kabupaten Pasuruan.

"Program YESS ke depan harus menjaga kualitas kegiatan dan hasil capaian sebagai outcome program," kata Setya dalam siaran pers, Jumat (27/5).

Uud mengharapkan peningkatan kompetensi penerima manfaat dalam inovasi dan edukasi bagi pengembangan regenerasi petani.Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi antar komoditas seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan unggas, peternakan ruminansia, UMKM dan Saprodi.

Baca Juga: Kementan Dorong Regenerasi Petani Milenial dengan Peningkatan Kompetensi SDM

Project Manager PPIU Jawa Timur, Acep Hariri menambahkan tujuan pembentukan korporasi ini untuk wadah berkumpul sesama pengusaha untuk mendapat informasi pasar, teknologi, jejaring untuk meningkatkan produktivitas, akses permodalan sehingga menciptakan kesejahteraan bagi anggota korporasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli