Kementan Tingkatkan Posisi Tawar Petani Melalui Program IMMACo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan Program Indonesian Millennial for Modern Agriculture Corporation (IMMACo) sebagai langkah untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan posisi tawar (bargaining position) petani. 

Program ini bertujuan untuk membentuk kelembagaan ekonomi petani berbasis korporasi yang mengelola usaha tani dari hulu hingga hilir.

Pada Rabu (4/9), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, bersama tim IMMACo mengunjungi Indramayu sebagai lokasi proyek IMMACo di Jawa Barat. 


Baca Juga: Menilik Realisasi Janji Swasembada Pangan Era Kepemimpinan Jokowi

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat perkembangan posko dan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) yang akan dikonsolidasikan menjadi korporasi petani.

Selama kunjungan, Santi menandatangani Berita Acara Kesanggupan bersama kelompok tani, UPJA, dan berbagai pemangku kepentingan eksternal dalam upaya mengembangkan IMMACo. Penandatanganan ini disaksikan oleh perwakilan dinas setempat dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Santi menekankan pentingnya optimalisasi pengelolaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang disediakan oleh pemerintah. "Alsintan tersebut adalah aset masyarakat yang harus dimanfaatkan secara luas, bukan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (6/9).

Baca Juga: Kementan Pastikan PAT dan Pompanisasi di Kabupaten Boyolali Berjalan Lancar

Lebih lanjut, Santi juga menyoroti pentingnya partisipasi generasi muda dalam sektor pertanian. Ia menyatakan bahwa Kementan berusaha mengenalkan Alsintan modern seperti traktor dan combine harvester yang dapat memudahkan pekerjaan di sawah, sehingga lebih menarik bagi kaum muda.

Melalui program IMMACo, Kementan berharap proses produksi padi menjadi lebih efisien, petani lebih produktif, dan posisi tawar mereka meningkat.

Sebelummya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pengembangan lahan rawa merupakan komitmen Kementan, untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan perluasan tanam dalam waktu dekat ini.

Baca Juga: Kementan Lepas Petani Muda Banyuwangi untuk Magang di Taiwan

Menurutnya, pengembangan lahan rawa ini dikelola melalui optimasi lahan yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas.

Kemarau saat ini, kata Mentan Amran, justru jadi berkah bagi para petani di lahan rawa. Rawa yang surut membuat petani bisa bercocok tanam padi dan palawija.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli