JAKARTA. Wacana untuk merampingkan jumlah menteri kabinet dalam pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla ditanggapi serius pemerintah sekarang. Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Eko Prasojo berharap dalam penyusunan kabinet Jokowi – JK tidak terjebak pada jumlah kementerian yang akan dibentuk. Menurutnya akan lebih baik melakukan kebijakan yang bersifat soft, tetapi dalam perjalanan pemerintahan nanti tetap melakukan restrukturisasi jabatan eselon I dan II pada kementerian. Menurut Guru Besar Administrasi Negara Universitas Indonesia ini, pembentukan kabinet 2014–2019 ini ibarat memperbaiki mesin dari sebuah pesawat yang sedang terbang. “Jangan sampai perbaikan itu justru membuat pesawat yang sedang terbang itu malah jatuh, karena ada bagian mesin yang diganti,” ujarnya usai penutupan Konferensi Tahunan Asian Group for Public Administration (AGPA) ke-4, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (30/8).
Kementerian aparatur ingatkan Jokowi soal menteri
JAKARTA. Wacana untuk merampingkan jumlah menteri kabinet dalam pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla ditanggapi serius pemerintah sekarang. Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Eko Prasojo berharap dalam penyusunan kabinet Jokowi – JK tidak terjebak pada jumlah kementerian yang akan dibentuk. Menurutnya akan lebih baik melakukan kebijakan yang bersifat soft, tetapi dalam perjalanan pemerintahan nanti tetap melakukan restrukturisasi jabatan eselon I dan II pada kementerian. Menurut Guru Besar Administrasi Negara Universitas Indonesia ini, pembentukan kabinet 2014–2019 ini ibarat memperbaiki mesin dari sebuah pesawat yang sedang terbang. “Jangan sampai perbaikan itu justru membuat pesawat yang sedang terbang itu malah jatuh, karena ada bagian mesin yang diganti,” ujarnya usai penutupan Konferensi Tahunan Asian Group for Public Administration (AGPA) ke-4, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (30/8).