KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program redistribusi tanah terus berjalan. Dirjen Penataan Agraria, Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Andi Tenrisau mengatakan, redistribusi tanah merupakan bagian program reforma agraria. Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja masyarakat. Terlebih saat ini di tengah pandemi covid-19, reforma agraria relevan untuk dikembangkan dan dipercepat. "Target redistribusi tanah tahun ini 292.501 bidang tanah, yang sudah diselesaikan sampai dengan sekarang 124.820 bidang tanah," kata Andi kepada Kontan.co.id, Selasa (18/8).
Andi menyebut, redistribusi tanah bisa berasal dari pelepasan kawasan hutan, eks hak guna usah (HGU) yang terlantar atau tidak diperpanjang dan tanah negara lainnya.
Baca Juga: Kementerian ATR/BPN telah membebaskan 70.000 ha tanah untuk infrastruktur Andi mengatakan, saat ini pihaknya dengan Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama untuk mengembangkan program padat karya pangan (PKP). Kerjasama ini karena sektor pertanian menjadi salah satu tumpuan masyarakat. Terbukti kinerja sektor pertanian yang masih terbilang bagus ditengah pandemi covid-19. "Kegiatan reforma agraria khususnya objek redistribusi ini menjadi hal yang penting ketika mau juga mengedepankan sektor pertanian yang lebih produktif," ujar dia. Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus mengapresiasi upaya Kementerian ATR tersebut. Ia berharap, redistribusi tanah dapat dilakukan dengan baik demi kepentingan masyarakat. Sebelumnya, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyiapkan lahan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) untuk program Padat Karya Pangan (PKP). Program tersebut bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Terdapat tiga lokasi TORA di Jawa Barat yang telah siap dan akan diperluas ke daerah lainnya. "Kelengkapan data lokasi redistribusi tanah pada provinsi lain secara paralel juga disiapkan," ujar Direktur Landreform Kementerian ATR/BPN Sudaryanto. Program PKP bertujuan untuk menggerakkan kelompok masyarakat dan petani untuk menggarap lahan TORA. Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), program padat karya dijadikan salah satu upaya untuk menjaga ekonomi masyarakat. Sektor pertanian dan pangan menjadi salah satu yang didorong oleh Presiden Joko Widodo untuk program padat karya. Nantinya dana sebesar Rp 48 juta akan diterima oleh koperasi untuk kebutuhan tanam tanaman jangka pendek dan atau bisa dipanen dalam 3 bulan. Di Jawa Barat sendiri terdapat 3 lokasi TORA yang disiapkan dalam program tersebut. Tiga lokasi awal yang disurvei adalah Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Lokasi pertama, berada di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Lokasi itu merupakan lokasi Redistribusi Tanah tahun 2016 bekas HGU PT Tenggara, sebanyak 536 bidang seluas 345 ha dan terdapat sekitar 1.600 petani. Saat ini di lokasi tersebut ditanami petani dengan tanaman cabai merah, tomat, kol, bawang daun, pakcoy, jagung, dan brokoli. Terdapat beberapa kelompok tani (Poktan) dan telah terbentuk Koperasi Cipendawa Lestari. Lokasi kedua berada di 4 desa, di Kabupaten Bogor yang merupakan lokasi redistribusi tanah tahun 2016 dari HGU PT Rejo Sari. Tersedia sebanyak 1.489 bidang dengan luas 255 ha dan terdapat sekitar 672 petani. Lokasi tersebut saat ini ditanami petani dengan tanaman cabai, tomat, kol, jagung, bawang daun, dan pakcoy. Terdapat juga peternakan sapi perah, sapi potong, dan ayam. Beberapa Poktan dan juga koperasi At-Taubah telah ada di lokasi.
Lokasi ketiga berada di 5 desa di Kabupaten Sukabumi yang merupakan lokasi redistribusi tanah tahun 2019 bekas HGU PT Sugih Mukti. Terdapat 1.507 bidang tanah dengan luas 320 ha dan sekitar 1.507 petani di lokasi tersebut. Saat ini lokasi tersebut ditanami petani dengan tanaman pisang, jagung, singkong, karet, dan lain-lain. Terdapat beberapa poktan dan juga Koperasi Warungkiara yang siap menjalankan PKP.
Baca Juga: Kementerian ATR/BPN siapkan lahan TORA untuk program padat karya pangan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat