KONTAN.CO.ID - JAKARTA. DPR terutama Komisi II mendesak pemerintah khususnya Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan evaluasi dan penyelesaian terhadap seluruh hak guna usaha (HGU), hak guna bangunan (HGB) dan hak pengelolaan (HPL) yang tumpang tindih. Keputusan tersebut diambil sebagai salah satu kesimpulan dari rapat kerja Komisi II DPR bersama Kementerian ATR/BPN. "Komisi II DPR RI mendesak kepada Kementerian ATR/BPN untuk melakukan evaluasi dan penyelesaiannya terhadap seluruh HGU, HGB dan HPL yang tumpang tindih terutama dengan rakyat atas tanah, yang tidak sesuai izin dan pemanfaatannya yang tidak sesuai peruntukannya dan yang terlantar dan tidak memberikan manfaat bagi kepentingan bangsa dan negara," jelas Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung dalam lanjutan rapat kerja Komisi II DPR bersama Kementerian ATR/BPN pada Selasa (23/3).
Kementerian ATR/BPN diminta evaluasi HGU, HGB dan HPL yang tumpang tindih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. DPR terutama Komisi II mendesak pemerintah khususnya Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan evaluasi dan penyelesaian terhadap seluruh hak guna usaha (HGU), hak guna bangunan (HGB) dan hak pengelolaan (HPL) yang tumpang tindih. Keputusan tersebut diambil sebagai salah satu kesimpulan dari rapat kerja Komisi II DPR bersama Kementerian ATR/BPN. "Komisi II DPR RI mendesak kepada Kementerian ATR/BPN untuk melakukan evaluasi dan penyelesaiannya terhadap seluruh HGU, HGB dan HPL yang tumpang tindih terutama dengan rakyat atas tanah, yang tidak sesuai izin dan pemanfaatannya yang tidak sesuai peruntukannya dan yang terlantar dan tidak memberikan manfaat bagi kepentingan bangsa dan negara," jelas Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung dalam lanjutan rapat kerja Komisi II DPR bersama Kementerian ATR/BPN pada Selasa (23/3).