JAKARTA. Berdasarkan rapat terakhir, PT Kertas Kraft Aceh (KKA) membutuhkan dana ratusan miliar untuk mengoperasikan pabriknya kembali. Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sudah menyuntik dana kepada KKA sebesar Rp 120 miliar. Namun, PPA belum berani memberikan tambahan suntikan dana tanpa adanya kajian dari Danareksa."PPA belum berani menambah modal kerja tambahan sebelum hasil kelayakan danareksa itu. Suntikan dana itu belum tentu. Saya ingin melihat dari hulu cukup bahan baku," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar. Suntikan dana dari PPA tersebut sebagian besar untuk lay off atau rasionalisasi karyawan. Jumlah karyawan KKA yang akan dirumahkan mencapai 800 karyawan. Sesudahnya, KKA bakal merekrut 115 karyawan dengan status kontrak untuk memelihara pabrik sekarang.Pada tahun 2004, KKA merugi sebesar Rp 125 miliar. Kemudian pada 2005 dan 2006, KKA berhasil menekan kerugian masing-masing Rp 122 miliar dan Rp 78 miliar. Hingga akhirnya pada tahun lalu kerugian KKA membengkak menjadi Rp 149 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kementerian BUMN Akan Lihat Kecukupan Bahan Baku Hulu KKA
JAKARTA. Berdasarkan rapat terakhir, PT Kertas Kraft Aceh (KKA) membutuhkan dana ratusan miliar untuk mengoperasikan pabriknya kembali. Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sudah menyuntik dana kepada KKA sebesar Rp 120 miliar. Namun, PPA belum berani memberikan tambahan suntikan dana tanpa adanya kajian dari Danareksa."PPA belum berani menambah modal kerja tambahan sebelum hasil kelayakan danareksa itu. Suntikan dana itu belum tentu. Saya ingin melihat dari hulu cukup bahan baku," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar. Suntikan dana dari PPA tersebut sebagian besar untuk lay off atau rasionalisasi karyawan. Jumlah karyawan KKA yang akan dirumahkan mencapai 800 karyawan. Sesudahnya, KKA bakal merekrut 115 karyawan dengan status kontrak untuk memelihara pabrik sekarang.Pada tahun 2004, KKA merugi sebesar Rp 125 miliar. Kemudian pada 2005 dan 2006, KKA berhasil menekan kerugian masing-masing Rp 122 miliar dan Rp 78 miliar. Hingga akhirnya pada tahun lalu kerugian KKA membengkak menjadi Rp 149 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News