Kementerian BUMN bakal pangkas rasio pembayaran dividen BNI dan BTN, kenapa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN bakal memangkas rasio pembayaran dividen PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Sementara dua bank pelat merah lainnya yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih akan royal tebar dividen.

“Bank Mandiri dan BRI meskipun labanya turun, namun CAR masih cukup tinggi. Kebijakan dividen mungkin masih tinggi. Sementara BTN, dan BNI akan kami berikan kelonggaran untuk memupuk tier 1 capital lagi,” Kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo kepada KONTAN, Kamis (10/12).


Baca Juga: Holding perbankan batal dibentuk, begini strategi pengembangan bank pelat merah

Tahun lalu, BRI, dan Bank Mandiri mengucurkan 60% laba bersihnya sebagai dividen. Total BRI mengucurkan Rp 20,6 triliun atau setara Rp 168,1 per saham sebagai dividen, sementara Bank Mandiri memberikan Rp 16,49 triliun setara Rp 353,3 per saham

Sementara BNI mengalokasikan Rp 3,85 triliun atau setara 25% dari laba senilai Rp 15,28 triliun sebagai dividen. Adapun BTN jadi bank pelat merah paling pelit, tahun lalu cuma mengucurkan 10% laba bersih atau setara Rp 20,92 miliar sebagai dividennya.

Investor pemegang saham bank pelat merah ini juga ditaksir bakal lebih sedikit kebagian dividen. Maklum, pandemi turut menggerus rentabilitas mereka. Sampai September 2020, laba bank BUMN terkontraksi di 30%-60%.

Baca Juga: Merger bank BUMN syariah, 200 kantor cabang overlapping

Penurunan laba paling besar dicatat oleh BNI yang negatif 63,9%. Kemudian Bank Mandiri negatif 30,7%, dan BRI negatif 42,9%. Sementara BTN justru mencatat pertumbuhan yang positif 39,8%.

Selanjutnya: Laju kredit konstruksi diperkirakan akan semakin meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi